Menko PMK: Millenial Harus Mampu Jawab Tantangan Baru VUCA

KEMENKO PMK – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, saat ini dunia sedang berada pada suasana VUCA atau Volatility Uncertainity Complexity Ambiguity. Semuanya menjadi serba tidak pasti. Persitiwa di satu belahan dunia dinilai akan memiliki efek domino ke seluruh dunia, demikian juga satu letupan titik akan menggetarkan seluruh dunia.

Volatilitas (situasi yang berubah dengan cepat atau labil), ketidakpastian, kompleksitas dan ambiguitas ini adalah kenyataan yang terjadi sekarang dan akan terus berlangsung sampai ke masa depan. Mau tidak mau, semua perlu memaksakan diri untuk beradaptasi pada situasi yang sangat tidak menyenangkan dan tidak nyaman ini.

“Perubahan akan sangat cepat terjadi dan tidak terduga. Itulah realitas yang tidak akan pernah berhenti bahkan semakin lama akan semakin menjadi ciri indonesia, ciri negara manapun dan ciri dunia,” kata Muhadjir saat memberi arahan pada Wisuda Program Vokasi, Sarjana Dan Pasca Sarjana Ke 105 Periode III UMM Tahun 2022, Selasa (4/10).

Muhadjir menambahkan, salah satu dampak VUCA yang harus menjadi perhatian adalah dampaknya pada perubahan iklim, yakni, global warming dan efek rumah kaca. Oleh karena itu Ia mengajak para pemuda khususnya alumni UMM untuk mengubah cara pandang menuju kehidupan yang bersih dan hijau.

“Marilah kita ubah cara pandang hidup kita dan terutama meminimalisir penggunaan sesuatu yang akan menimbulkan efek rumah kaca. Jangan sampai alumni UMM hanya menjadi penonton dan tidak memberikan kontribusi,” ungkap Muhadjir.

Lanjutnya, para pemuda khususnya alumni UMM juga harus mengambil bagian dalam mendorong Indonesia Emas 2045. Alasannya, mereka adalah para penerus bangsa yang akan menentukan masa depan Indonesia. 

“Indonesia Emas tinggal 23 tahun lagi dan itu berada di tangan kalian, Indonesia Emas adalah milik kalian, bukan milik saya atau milik rektor. Oleh karena itu kalian harus siap (menghadapi VUCA) dari sekarang,” kata Muhadjir.

Sebagai Ketua Badan Pembina Harian, Ia mengatakan, di tahun 2045 yang merupakan tahun kejayaan milik anak muda saat ini, alumni UMM harus menyiapkan diri secara matang agar tidak tertinggal jauh di belakang.

“Saya doakan pada tahun 2045, agar menjadi era generasi UMM yang sedang diwisuda ini. Masa depan kalian adalah masa depan teknologi transformasi, bukan lagi fosil BBM, saya berharap kalian mulai menginisiasi inovasi dan mulai berpikir tentang masa depan,” tuturnya.

Dalam prosesi Wisuda ke-105 UMM, Menko PMK turut mendoakan para korban tragedi Kanjuruhan Malang. Ia mengucapkan bela sungkawa yang dalam dan secara khusus menyampaikan doa agar korban dalam tregedi itu mendapat tempat yang mulia di sisi Tuhan, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan. Terakhir, Menko PMK juga sempat membacakan syair puisi karya Iqbal, yang berjudul Belenggu.  

“Melalui puisi itu, saya ingin alumni UMM tidak kenal berhenti, kreativitasnya berjalan terus, setelah selesai mengerjakan satu hal terus berpikir apa next-nya, dan jangan lupa alumni UMM harus memperkuat ibadah,” tutupnya.

Turut hadir dalam acara tersebut, Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Dr. Fauzan, Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur, Ketua Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Para Wakil Rektor dan Dekan Universitas Muhammadiyah Malang, Ketua dan Para Anggota Senat Universitas Muhammadiyah Malang

Kontributor Foto:
Reporter: