Jakarta (18/4) -- Dunia belum memiliki prediksi akurat kapan pandemi Covid-19 akan berakhir. Namun pemerintah Indonesia telah melakukan upaya, bukan hanya untuk menangani pandemi agar segera berakhir tetapi juga mempersiapkan negara dalam menghadapi masa setelah pandemi.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa pemerintah sejak tahun lalu sudah mengalokasikan sebagian dari total 20% anggaran pendidikan untuk penanganan Covid-19.
"Sekarang kita sedang fokus pada sektor kesehatan dan ekonomi, sedangkan sebagian dari dana pendidikan kita masukkan ke dalam dana abadi pendidikan. Mudah-mudahan ke depan dana abadi pendidikan ini bisa digunakan betul ketika Covid-19 sudah selesai, kita bisa tancap gas untuk membangun SDM melalui sumber-sumber beasiswa," ujarnya saat menjadi narasumber Kajian Ramadan 1442 H yang digelar virtual oleh Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Minggu (18/4).
Ia menyatakan pemerintah juga telah menyiapkan prioritas cetak biru ekosistem pengetahuan dan inovasi di bidang SDM. Antara lain, menyusun rencana pengembangan SDM di setiap lembaga riset dan inovasi yang secara sistematis terfasilitasi dengan sumber pendanaan beasiswa.
"Oleh sebab itu, pemerintah sekarang sedang berusaha untuk memperbesar cadangan dana abadi untuk beasiswa dan juga riset," sambung Menko PMK.
Selaras dengan topik yang diangkat saat memberikan kajian yakni Dampak Pandemi Terhadap Pembangunan SDM Bangsa, Muhadjir juga mengungkap bahwa pandemi Covid-19 telah berdampak signifikan terhadap semua sektor, tanpa terkecuali pendidikan.
Digitalisasi melalui pendidikan Jarak Jauh (PJJ) mutlak dilakukan agar dunia pendidikan dapat menyesuaikan dengan situasi pandemi maupun perubahan zaman.
"Dengan adanya perkembangan teknologi ini, guru juga dituntut untuk menyeimbangkan antara upskill dan reskill. Sekolah itu bukan hanya untuk pembelajaran, tapi penting untuk terus meningkatkan dan memperbarui keterampilan," tutur mantan Mendikbud tersebut.
Di samping itu, ia pun mendesak perguruan tinggi-perguruan tinggi untuk melakukan inovasi dan pengembangan riset. Salah satu yang paling dibutuhkan saat ini yaitu mempercepat perkembangan riset inovasi vaksin dalam negeri yang dapat mendukung percepatan penanganan Covid-19.