Memperkuat Budaya Tangguh Bencana dalam Malam Kenduri Bahari

KEMENKO PMK – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) melalui Asisten Deputi Pengurangan Risiko Bencana menghadiri acara Malam Kenduri Bahari yang digelar di Museum Bahari, Jakarta Utara. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta dalam rangka memperingati Hari Maritim Nasional dengan tema “Kembali ke Bangsa Samudera.”

Acara turut dihadiri oleh Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla), Kepala Dinas Pariwisata Daerah Khusus Jakarta, perwakilan BRIN, ANRI, serta berbagai tamu undangan lainnya. Tujuannya adalah untuk menggugah kembali semangat kemaritiman Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.

Dalam sambutannya, Asisten Deputi Andre menekankan pentingnya memperkuat kesadaran masyarakat akan potensi dan risiko yang dimiliki Indonesia sebagai negara kepulauan.

“Acara ini tidak hanya menggugah semangat kemaritiman bangsa, tetapi juga mengingatkan kita bahwa di balik kekayaan hayati laut, Indonesia menyimpan risiko bencana yang besar. Karena itu, Budaya Tangguh Bencana harus menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat,” ungkapnya.

Andre menambahkan, Indonesia berada pada kawasan rawan bencana seperti sabuk gunung berapi, pertemuan lempeng tektonik, banjir, longsor, dan lainnya. “Kesiapsiagaan terhadap bencana adalah keniscayaan yang harus dimiliki oleh seluruh masyarakat Indonesia,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala UPT Museum Bahari, Mis Ari, mengapresiasi kehadiran Kemenko PMK dalam acara tersebut. Ia menilai dukungan ini sekaligus memperkuat peran museum sebagai sarana edukasi kebencanaan bagi masyarakat.

Acara ditutup dengan gelar budaya musik keroncong dan kolintang, sebagai simbol harmoni antara pelestarian tradisi bahari dan upaya memperkuat kesadaran masyarakat akan risiko bencana di negeri kepulauan.

Kontributor Foto:
Reporter: