Kemenko PMK mendorong Penguatan Mitigasi Bencana Banjir di DAS Cileungsi–Cikeas Berbasis Komunitas

KEMENKO PMK — Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) terus berupaya untuk mendorong penguatan mitigasi bencana melalui peran komunitas di seluruh Indonesia. 

Deputi bidang Koordinasi Penanggulangan Bencana dan Konflik Sosial beserta Asisten Deputi Pengurangan Risiko Bencana dan tim bertemu dengan Komunitas Peduli Cileungsi Cikeas (KP2C), komunitas masyarakat yang selama ini aktif dalam sistem peringatan dini dan respons banjir di Bojong Kulur, Gunung Putri, Bogor. 

Kunjungan dilakukan untuk memperkuat koordinasi mitigasi dan penanganan banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cileungsi–Cikeas. Pertemuan turut dihadiri oleh Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung–Cisadane Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU).

Di dalam pertemuan tersebut, KP2C memaparkan pembaruan data Dampak P2C berdasarkan elevasi muka air sungai, mulai dari batas normal pada elevasi 300 hingga potensi limpasan di elevasi 640–760, yang menjadi referensi penting untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat serta mendukung pengambilan keputusan cepat dalam situasi darurat.

Deputi Lilik Kurniawan menyampaikan pentingnya integrasi lintas sektor serta kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan komunitas. Pendekatan ini dipandang sebagai kunci untuk menyelaraskan kebijakan, meningkatkan kesiapsiagaan, serta memastikan bahwa kebutuhan masyarakat terdampak dapat diakomodasi secara efektif.

KP2C turut menegaskan komitmennya dalam menjalankan peran pada tiga fase penanggulangan bencana: memberikan peringatan dini pada pra-bencana, menjembatani penanganan warga bersama tim rescue saat bencana, serta mengoordinasikan kebutuhan pemulihan kepada pemerintah pada pasca-bencana.

Pertemuan juga menyoroti kebutuhan percepatan pengerjaan infrastruktur, peningkatan fasilitas pendukung, serta penataan titik rawan limpasan berdasarkan kajian terbaru. Asisten Deputi Pengurangan Risiko Bencana Kemenko PMK Andre Notohamijoyo menambahkan bahwa kolaborasi masyarakat dan pemerintah adalah fondasi utama dalam memperkuat respon banjir di koridor Cileungsi–Cikeas.

“Pemerintah berkomitmen untuk memperkuat sinergi dengan KP2C dan memastikan tindak lanjut teknis dilakukan sesuai prioritas risiko”, ujarnya.

Pertemuan ini mempertegas arah kebijakan pengurangan risiko banjir di DAS Cileungsi–Cikeas melalui pendekatan terpadu, berbasis data lapangan, serta melibatkan peran aktif masyarakat dalam sistem penanggulangan bencana yang inklusif dan berkelanjutan.

Kontributor Foto:
Reporter: