Pelaksanaan Donor Plasma Konvalesen Covid-19 Melejit 

Menko PMK: Sejak Pencanangan Gerakan Nasional, Meningkat 239 Persen

Jakarta (5/2) -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pelaksanaan donor plasma konvalesen dari penyintas Covid-19 terus mengalami peningkatan semenjak dicanangkannya Gerakan Nasional Plasma Konvalesen oleh Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin pada 18 Januari silam.

Muhadjir menerangkan, berdasarkan data terbaru, peningkatan pemenuhan kebutuhan plasma konvalesen oleh pendonor pada 3 Februari mencapai 14.470 plasma dari total 34 Unit Donor Daerah Palang Merah Indonesia (UDD PMI). Jumlah tersebut meningkat signifikan dibandingkan pada 12 Januari  sebanyak 4.263 plasma. "Itu artinya meningkat sampai 239 persen," kata dia di Jakarta, pada Jumat (5/2).

Menurut Menko Muhadjir, peningkatan tersebut membuktikan bahwa kesadaran masyarakat penyintas Covid-19 untuk melakukan donor telah terbentuk. Selain itu, pemahaman masyarakat juga terbentuk berkat makin banyaknya forum ilmiah, webinar, talkshow, dan informasi dari media massa yang membahas pemahaman tentang donor plasma konvalesen.

"Sehingga terjadi peningkatan kemauan para penyintas Covid-19 untuk menjadi donor. Baik secara pribadi atau yang difasilitasi oleh BUMN, TNI/Polri, Kementerian/Lembaga dan komunitas sosial baik di pusat maupun di daerah," paparnya.

Kebutuhan plasma konvalesen akan terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah kasus positif Covid-19. Hal ini juga berpotensi meningkatnya jumlah calon pendonor bila kesembuhan makin meningkat. Oleh karenanya, kata Muhadjir, pelaksanaan donor plasma konvalesen akan terus digalakkan.

"Penggalangan pendonor plasma konvalesen akan terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan saudara kita yang masih mengidap Covid-19, sebagai bentuk rasa syukur bagi yang sudah sembuh, dan meningkatkan gotong royong kita sebagai Bangsa Indonesia,"ujarnya. "Diharapkan upaya ini meningkatkan peluang dan kecepatan kesembuhan para pasien yang ada di RS," pungkas mantan Mendikbud itu. (*)

Kontributor Foto:
Reporter: