Pemerintah Kabupaten Magelang Dukung Aksi Nyata Gerakan Penanam Sepuluh Juta Pohon

KEMENKO PMK -- Dalam rangka internalisasi dan implementasi Nilai-Nilai Strategis Instrumental Revolusi Mental (Etos Kerja, Gotong Royong, dan Integritas) sebagaimana tertuang dalam Instruksi Presiden No.12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), Kemenko PMK menginisiasi Roadshow Aksi Nyata GNRM Melalui Penanaman Sepuluh Juta Pohon di 34 provinsi. 

Kegiatan tersebut merupakan wujud Satu Gerakan Bersama melalui kolaborasi pentahelix dalam mewujudkan Gerakan Indonesia Bersatu, Gerakan Indonesia Bersih, Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Tertib, dan Gerakan Indonesia Mandiri.

Diharapkan Aksi Nyata ini dapat mendorong etos kerja dan gotong royong untuk menciptakan budaya menanam pohon sebagai kebutuhan dan gaya hidup baru di masyarakat, serta sebagai upaya untuk mengurangi bencana dan dampaknya, serta menjadi komitmen kita bersama yang berkelanjutan dalam pengurangan risiko bencana dan pengendalian perubahan, kemandirian pangan dan ekonomi masyarakat.

Untuk  mendukung Aksi Nyata Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) melalui Penanaman 10 Juta Pohon, Pemerintah Kabupaten Magelang berkolaborasi dengan Kemenko PMK menanam 147.641 pohon secara bertahap yang dilaksanakan pada 14 Oktober 2022 Lokasi di Joglo Taman Parkir Jl. Sudirman Desa Wringinputih, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang yang melibatkan jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang, Forum Penanganan Resiko Bencana (FPRB), Komunitas Jogo Tuk dan masyarakat pada Jum’at (14/10).

Bibit pohon yang ditanam di wilayah Magelang berasal dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Serayu Opak Progo (BPDASHL SOP) sebanyak 147.641 batang yang terdiri dari 21 jenis.

Adi Waryanto selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang, mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kemenko PMK yang telah mewujudkan Aksi Nyata Revolusi Mental di Kabupaten Magelang melalui Penanaman Pohon. 

Pemerintah Kabupaten Magelang, menyampaikan bahwa kebutuhan menanam pohon saat ini sudah sangat mendesak untuk dipenuhi. Karena pepohonan memberikan banyak manfaat untuk mengurangi polusi atau pencemaran, meningkatkan kadar oksigen di udara, serta meneduhkan dan memperindah lingkungan hidup, 
Pemerintah Kabupaten Magelang mengharapkan kegiatan penanaman pohon ini dapat meningkatkan kepedulian masyarakat untuk bersama-sama mencegah bencana alam, terutama bencana tanah longsor dan banjir yang kerap kali terjadi di Kabupaten Magelang. 

"Semoga langkah dan upaya nyata untuk kelestarian lingkungan hidup ini dapat memberikan kontribusi yang baik dan positif dalam rangka mendukung program pembangunan di Kabupaten Magelang, khususnya Program Pembangunan di Bidang Lingkungan Hidup”, pungkas Adi. 

Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan Dan Prestasi Olahraga, Kemenko PMK, Didik Suhardi dalam sambutannya menyampaikan bahwa gerakan penanaman 10 juta pohon merupakan tindak lanjut dari Global Platform for Disaster Risk Reduction yang dilaksanakan di Denpasar pada tanggal 23-24 mei yang lalu.

“Ini juga tentu menjadi komitmen Indonesia sebagai salah satu negara penyangga iklim dan pemanasan global, melalui gerakan penanaman 10 juta pohon ini, diharapkan, bisa memberikan edukasi kepada masyarakat, bahwa kebiasaan menanam harus ditanamkan kepada masyarakat”, ujar didik.

“Jangan hanya menebang. Karena menebang itu, saya rasa sepuluh menit selesai sedangkan untuk menanam memerlukan puluhan tahun untuk bisa tumbuh,” pungkas didik.

Penanaman pohon dihadiri langsung oleh Sekretaris Daerah, Kepala Bappeda dan Litbangda, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala BPBD Kab. Magelang, Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah IX Prov. Jawa Tengah, Kepala BPDAS Serayu Opak Progo, DIY, perwakilan dari Kemendkbudristek, BPOM, Kemenparekraf, KemendesPDTT, Kemenko PMK, Camat Borobudur, Polsek Borobudur, Koramil Borobudur, Satpol PP Kab. Magelang, Kades se-Kecamatan Borobudur, Forum Penanganan Resiko Bencana (FPRB), Komunitas Jogo Tuk serta masyarakat di sekitar Borobudur.