Pemerintah Perkuat Implementasi Gerakan Nasional Revolusi Mental pada Bidang Sosial

 

KEMENKO PMK -- Revolusi Mental merupakan gerakan untuk mengubah cara pikir, cara kerja, dan cara hidup bangsa Indonesia yang mengacu pada nilai-nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong berdasarkan Pancasila yang berorientasi pada kemajuan dan kemodernan. 

Gerakan Revolusi Mental termasuk kedalam agenda Pembangunan Nasional yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Di dalam gerakan tersebut, salah satunya adalah Revolusi Mental untuk memperkuat ketahanan, kualitas, dan peran keluarga serta masyarakat. 

Deputi bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak Perempuan dan Pemuda Kemenko PMK Femmy Eka Kartika Putri mengatakan pelaksanaan gerakan Revolusi Mental dalam sistem sosial memiliki beberapa isu strategis. 

"Dalam pelaksanaan Gerakan Revolusi Mental pada bidang sosial ini kita memiliki beberapa permasalahan yang perlu ditangani seperti pernikahan anak, stunting, KDRT, isu ekonomi keluarga, dan sebagainya," ungkapnya saat memberikan sambutan pada FGD Revolusi Mental dalam Sistem Sosial untuk Memperkuat Ketahanan, Kualitas, dan Peran Keluarga Serta Masyarakat di Ruang Rapat Hotel Wyndham Jakarta, pada Rabu (15/12).

Isu permasalahan tersebut perlu ditangani secara seksama dengan kelompok strategis dalam Revolusi Mental yang terdiri dari Pemerintah, Akademisi,  Media Massa, Pelaku Usaha , dan Masyarakat. 

Menurut Deputi Femmy, pemerintah telah menyiapkan beberapa alternatif solusi dan program kebijakan dari permasalahan yang ada dalam pelaksanaan Gerakan Revolusi Mental tersebut. 

"Saat ini kami sedang mendorong Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting melalui Kampanye Nasional tentang Pencegahan Stunting dan Komunikasi Perubahan Perilaku dengan target sasaran masyarakat luas," ujarnya. 

Kemudian,  KemenPPA dan Kemendesa bersinergi untuk membangun Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak. Lalu, pelaksanaan Program Bimbingan Perkawinan di masing-masing Bimas Agama yang dilakukan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. 

Sedangkan, BKKBN memiliki modul terkait peran orang tua dalam pengasuhan karakter dan membangun hubungan dengan anak remaja melalui Bina Keluarga Remaja. Semua program tersebut mengacu kepada pengukuran indeks pengukuran ketahanan keluarga yaitu I-Bangga dan IKK.

Kontributor Foto:
Reporter: