Pemerintah Pulangkan WNI Kelompok Rentan dari Malaysia Pada 24 Juni

JAKARTA (10/6) -- Pemerintah Malaysia akan mendeportasi sebanyak 7200 Warga Negara Indonesia (WNI). Kebijakan itu dikeluarkan usai Malaysia menerapkan lockdown akibat melonjaknya kasus Covid-19.

 

Jumlah tersebut di antaranya terdiri dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) baik yang documented atau undocumented, serta WNI deportan. Di antara 7200 orang tersebut, terdapat sebanyak 300 orang yang termasuk kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak. 

 

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Femmy Eka Kartika Putri mengatakan, untuk mengantisipasi kepulangan WNI dari Malaysia diperlukan kehati-hatian.

 

"Antisipasi kepulangan ini harus kita lakukan bersama-sama. Kita harus berhati-hati. Masalah ini tidak mudah," ujar Femmy dalam Rapat Koordinasi Lanjutan Penanganan PMI/WNI Bermasalah dari Malaysia, pada Kamis (10/6).

 

Pemerintah juga telah melakukan antisipasi kepulangan WNI dari Malaysia, yakni menyiapkan titik-titik debarkasi penerimaan kepulangan WNI agar tidak menumpuk, fasilitas kesehatan berupa swab test PCR untuk memastikan WNI yang pulang aman dari Covid-19, menyiapkan tempat karantina sebelum dikirim ke daerah asalnya, dan pendampingan sampai ke daerah asal.

 

Lebih lanjut, Deputi Femmy menerangkan, pemerintah akan mendahulukan kepulangan WNI kelompok rentan. 300 orang WNI yang termasuk kelompok rentan ini akan dipulangkan tanggal 24 Juni. 

 

"Persiapannya tentunya kami mohon betul dari pihak Kementerian Luar Negeri, dan perwakilan kita di Malaysia supaya memastikan mereka yang pulang betul-betul sehat. Yang sakit jangan dipulangkan dulu. Nanti di sini bisa kita terima, kita karantina lagi dengan baik," terangnya.

 

Persiapan yang telah dilakukan untuk mengantispasi kepulangan WNI yang termasuk kelompok rentan di antaranya menyiapkan titik debarkasi di Bandara Soekarno-Hatta, menyiapkan tempat karantina di Wisma Atlet, serta menyiapkan pendampingan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).

 

"Kemudian, kalau bisa bersamaan kepulangan mereka tentu saja teman-teman keimigrasian bisa mempersiapkan layanan yang baik. Ada lansia, ibu hamil, yang butuh perhatian kita semua," imbuh Femmy.

 

Deputi Femmy berharap Kementerian dan Lembaga memberi dukungan sepenuhnya dalam proses pemulangan WNI dari Malaysia.

 

"Sehingga kita mohon semua KL dapat memberikan dukungannya sampai dengan mereka sampai tujuan rumahnya. Apalagi banyak kelompok rentan ini, ada lansianya, perempuannya Mudah-mudahan 300 orang ini bisa kita pulangkan lebih dahulu dalam kondisi yang baik," pungkasnya.

 

Sebagai informasi, rapat koordinasi diikuti oleh perwakilan Kementerian Luar Negeri, Kemenkes, Kemenkumham, Kemensos, BNPB, dan BP2MI. (*)

Kontributor Foto:
Reporter: