Pendidikan Era 4.0 Harus Dilandasi Filosofi Para Pelopor

Jakarta (2/5) -- Dunia pendidikan di Indonesia tidak lepas dari nama sejumlah tokoh besar seperti Ki Hadjar Dewantara, KH Ahmad Dahlan, KH Hasyim Ashari, ataupun beberapa tokoh lainnya yang turut mempelopori pendidikan di Bumi Pertiwi.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan bahwa pada prinsipnya semua tokoh pendidikan tersebut memiliki dasar filosofis yang kuat dalam membangun pendidikan bagi generasi penerus bangsa.

"Menyongsong era 4.0, bukan berarti kita boleh mencopot pakaian-pakaian lama kita kemudian membusungkan dada dan melupakan dasar filosofi pendidikan yang sudah dibangun oleh para pelopor kita," ujarnya saat menjadi narasumber acara Webinar Nasional Pendidikan yang digelar secara daring melalui siaran di Facebook dan Youtube, Sabtu (2/5).

Pada acara Webinar yang digelar dengan topik 'Transformasi Pendidikan pada Masa Pandemi dan Pascapandemi Covid-19', Mujadjir berpesan agar sekali lagi dapat berpegang teguh pada landasan filosofis dari pelopor pendidikan. 

"Apalagi sekarang ini 2 Mei, saya mohon itu yang penting. Jangan sampai kita kehilangan akal, pendidikan kita jadi unhistoris karena tidak berangkat dari filosofis yang telah ada," tukasnya.

Kendati pun, lanjut Muhadjir, kemajuan teknologi saat ini sudah banyak dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Termasuk dalam berperang melawan pandemi Covid-19, teknologi telemedicine yang ada sekarang telah digunakan hampir 7 juta pasien.

Untuk diketahui, Webinar Nasional Pendidikan diadakan oleh Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia. Adapun tujuannya untuk menganalisis situasi, menemukan gap dan menggagas strategi aksi bagi dunia pendidikan serta menemukan pembelajaran strategis dan langkah-langkah rekomendatif untuk transformasi pendidikan Indonesia ke depan.

Kontributor Foto: