MENKO PMK -- Upaya pemerintah untuk mempercepat penyaluran bantuan sosial (bansos) telah menunjukkan hasil positif. Terlihat dari pencapaian penyaluran bansos, baik Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Sembako, rata-rata sudah di atas 30%.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy optimistis target 100% penyaluran bansos akan dapat tercapai setidaknya pada minggu pertama di bulan Maret.
“Untuk bansos alhamdulillah lancar. Rata-rata sudah mencapai di atas 30%. Diharapkan 3 Maret nanti kelar, semua sudah tersalurkan, baik itu PKH ataupun BPNT/Sembako,” ujarnya saat meninjau penyaluran bansos di Desa Canden, Dukuh Sembung, Kabupaten Boyolali, Jumat (25/2).
Diketahui sebelumnya, Presiden Jokowi telah memerintahkan untuk percepatan penyaluran bansos agar dapat diselesaikan hingga akhir Februari. Walakin, pemerintah telah berusaha maksimal dengan melakukan berbagai langkah efektif untuk dapat mencapai target tersebut.
“Ini sudah sangat super khusus. Kenaikan rata-rata perhari (penyaluran bansos) sudah bagus. Paling tidak kita harapkan awal minggu pertama bulan Maret sudah tercapai. Kalau tidak 100%, biasa itu masih ada sisanya, nanti akan kita kejar,” ucap Menko PMK.
Ia pun meminta kepada pemerintah daerah seluruh Indonesia agar dapat ikut memantau dan mengecek secara detil distribusi bansos di daerah masing-masing. Bahkan, bukan hanya sampai pada penyaluran diterima tetapi memastikan bansos tersebut telah dimanfaatkan oleh KPM.
“Yang lambat supaya dikawal, didorong terutama dari pihak bank Himbara ataupun PT Pos agar betul-betul sampai kepada yang berhak. Bansos ini harus benar-benar telah sampai diterima dan dimanfaatkan oleh KPM untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tidak boleh hanya sampai dikirim, tetapi ternyata belum sampai kepada yang berhak terutama masyarakat penerima PKH,” terang Muhadjir.
Lebih lanjut, tegasnya, Bank Himbara juga diminta agar langsung memberitahu KPM apabila uang yang seharusnya diterima telah masuk ke dalam rekeningnya. Dengan demikian, KPM dapat langsung mengambil dan membelanjakan untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi penerima BPNT ataupun kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan perbaikan gizi untuk para penerima PKH
Salur Perdana PKH 2022
Salah satu daerah yang dinilai dapat menjadi contoh dalam percepatan penyaluran bansos yaitu Kabupaten Tegal. Selain penyaluran bansos BPNT/Sembako, Kabupaten Tegal juga telah menyalurkan bansos PKH pertama kalinya untuk tahun 2022. Adapun jumlah bansos PKH untuk tahun 2022 di Kabupaten Tegal yang sudah masuk ke dalam rekening KPM sebanyak 52.138.
“Alhamdulillah di sini (Kabupaten Tegal) lancar. Tadi dari PT Pos menjanjikan paling lambat tanggal 3 Maret nanti semua bantuan baik BPNT ataupun Sembako di Kabupaten Tegal ini akan selesai. Sesuai dengan perintah Presiden agar dipercepat sehingga awal Maret semua warga yang membutuhkan, yang berhak untuk menerima PKH maupun BPNT sudah mendapatkan bansos,” cetusnya.
“Terima kasih Ibu Bupati. Kabupaten Tegal termasuk yang percepatannya sangat bagus,” tandas Muhadjir.
Selain Kabupaten Tegal, dalam rangkaian kunjungan kerja di Jawa Tengah, Menko PMK juga meninjau langsung penyaluran bansos di Kabupaten Boyolali. Selaras dengan Kabupaten Tegal, PKH yang telah terkirim ke rekening KPM sebanyak 30.237.
Saat peninjauan di Kabupaten Tegal, Menko PMK didampingi Bupati Tegal Umi Azizah dan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tegal Nurhayati. Sementara di Kabupaten Boyolali, turut mendampingi Wakil Bupati Kabupaten Boyolali Wahyu Irawan, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Boyolali Ahmad Gojali, dan Kepala Desa Canden Jiyanto.