Cara Mengalahkan Covid-19: New Normal dan Kedisiplinan Tinggi

Jakarta (24/5) --  Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu meminta masyarakat bersiap menjalani kehidupan dengan cara hidup normal baru atau 'new normal' dalam menghadapi pandemi Covid-19. Maka dari itu, pemerintah tengah menyiapkan berbagai protokol dalam menghadapi new normal. 

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, saat ini masing-masing kementerian sesuai dengan arahan Presiden tengah menyusun protokol di bidangnya masing-masing. 

Mulai dari yang sifatnya umum dan berlaku untuk semua, seperti memakai masker, selalu cuci tangan, menjaga jarak, hindari kerumunan. Sampai tata cara beribadah, cara berniaga di pasar, cara bekerja dan bersekolah.

"Ketika membicarakan tentang berjamaah di masjid itu perlu protokol yang lebih spesifik dan nanti akan dibahas apakah perlu berjarak agar tak bertentangan dengan syariat itu wewenangnya Pak Menag (Menteri Agama) dan para ulama terutama para ahli fikih yang nanti akan kita tunggu keputusannya. Termasuk ormas-ormas keagamaan juga akan kita ajak duduk bersama," kata Menko PMK dalam  Dialog 'Cross Check' Medcom.id, via videoconference, Jumat (22/5).

"Terkait perekonomian, di tempat perbelanjaan misalnya pasar tradisonal itu wewenangnya kementerian perdagangan, bagi pekerja di pabrik wewenangnya kementerian perindustrian, di sekolah menjadi wewenang kemendikbud termasuk kemenag," sambungnya.

Muhadjir mengatakan, nantinya akan ada ratusan protokol bahkan ribuan protokol yang harus dipatuhi oleh semua pihak dalam menghadapi new normal. Baik oleh stakeholder, pengguna, maupun pemilik fasilitas dan sarana prasarana. Dia mengaku, saat ini tengah melalukan koordinasi dan seluruh kementerian sudah bergerak merancang protokol yang akan diterapkan, serta dibarengi dengan pengawasan yang ketat.

"Jadi sedang kita koordinasikan dan semua sudah bergerak. Presiden meminta supaya secepatnya untuk mengantisipasi. Sehingga ibaratnya kita sudah punya kartunya. Jadi saat presiden minta bisa dilakukan pengurangan pembatasan di bidang-bidang itu sudah ada protokolnya, dan presiden sudah memerintahkan penegakkan protokol di lapangan harus betul-betul konsisten dan harus ada pengawasannya terutama dari unsur aparat TNI dan Polri dan Satpol," terangnya.

Namun, menurut Muhadjir, efektivitas protokol kembali ke masing-masing individu. Kunci keberhasilan penerapan new normal kembali lagi pada kepatuhan individu. "Tidak mungkin kita mengawasi satu persatu. Tapi sebaiknya setiap orang mengawasi dirinya sendiri, yaitu kepatuhan," tuturnya. 

Apabila berbagai protokol sudah dilakukan dan pembatasan sosial mulai dikurangi, maka menurut dia, kepatuhan yang sangat tinggi oleh masyarakat akan menjadi penentu kesuksesan perlawanan terhadap Covid-19.

"Kalau protokol-protokol ini sudah dilakukan dan pembatasan sosial mulai dikurangi, dan ditopang dengan kepatuhan yang sangat tinggi oleh mereka yang terlibat di dalamnya, Insyaallah covid ini bisa kita atasi," katanya.

Pemberlakukan new normal dengan berbagai protokol, menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, sekaligus memulihkan ketakutan dan paranoid masyarakat. Menurutnya, menghadapi Covid-19 dengan tidak terus menerus sembunyi di rumah, tetapi memberlakukan disiplin yang tinggi adalah cara menang dari pandemi ini.

"Sebetulnya virus corona ini jika dihadapi dengan cara takut, kita justru akan ketakutan. Dia akan semakin mengintimidasi kita. Tapi kalau kita hadapi dengan rasional, kita keluar tapi dengan disiplin tinggi dengan standar-standar yang harus dipatuhi justru kita akan mengalahkan covid itu," pungkasnya.

Reporter: