Hadapi Era Kecerdasan Buatan (AI), Menko PMK: Pembangunan SDM Tetap Paling Utama

KEMENKO PMK -- Lahirnya revolusi industri 4.0 telah menuntut siapapun untuk dapat terus beradaptasi dan berinovasi menciptakan karya berbasis teknologi digital seperti kecerdasan buatan atau disebut Artificial Intelligence (AI).

Namun, menurut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, sehebat-hebatnya AI tetap kalah dengan kecerdasan manusia yang diciptakan oleh Tuhan. Pada dasarnya, AI merupakan ciptaan manusia.

“Bagaimanapun cerdasnya kecerdasan buatan (AI) tidak akan mengalahkan kecerdasan manusia. Manusia adalah ciptaan Tuhan yang mewarisi sifat kreator atau pencipta, sedangkan yang namanya kecerdasan buatan sangat tergantung programmer. Nggak ada kemudian dia kreatif menciptakan sendiri. Inilah perbedaannya,” tutur Muhadjir saat menghadiri Dies Natalis Universitas Ahmad Dahlan di Yogyakarta, Senin (20/12).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu meyakini bahwa yang paling penting dalam menghadapi tantangan kemajuan zaman adalah dengan meningkatkan kapasitas dan kualitas dari sumber daya manusia (SDM), terutama kemampuan masing-masing individu di bidang teknologi.

Menurutnya, perguruan tinggi dalam hal ini memegang peranan penting untuk dapat menghasilkan SDM yang berkualitas. Perguruan tinggi juga termasuk yang terdepan dalam pemajuan bidang teknologi digital untuk membangun peradaban bangsa.

“Dalam bidang ekonomi, revolusi industri 4.0 adalah fondasi awal dalam pembangunan ekonomi. Bagaimana kita dituntut mempercepat transformasi digital di bidang ekonomi. Saya mohon perguruan tinggi ikut terlibat dalam mengiringi, mengejar, dan mendahului proses transformasi teknologi digital ekonomi di Indonesia,” tandasnya.

Pada kesempatan itu juga, Menko PMK mengapresiasi prestasi dan pencapaian salah satu perguruan tinggi Muhammadiyah tersebut. Pada dies natalis tahun ini, ia berharap Universitas Ahmad Dahlan akan terus memberikan kontribusi terbaik bagi kemajuan bangsa Indonesia terutama di bidang transformasi teknologi digital.

“Saya sangat mengapresiasi Universitas Ahmad Dahlan yang telah berhasil menciptakan inovasi dan menjadikan Covid-19 bukan sebagai faktor penghalang tapi peluang untuk bisa mengembangkan berbagai macam inovasi di bidang teknik, rekayasa, dalam rangka untuk menangani wabah Covid-19,” ucapnya.

Muhadjir menilai Universitas Ahmad Dahlan sebagai salah satu perguruan tinggi yang sangat kuat di sektor pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. “Mudah-mudahan di milad kali ini bisa betul-betul menjadi titik tolak bagi Universitas Ahmad Dahlan untuk memiliki ciri khas yang ahli dalam menciptakan teknologi digital,” pungkas Menko PMK. (*)
 

Kontributor Foto:
Reporter: