Hadiri Raker BPMI, Menko PMK Dukung Pengembangan Masjid Istiqlal 'Go International'

KEMENKO PMK -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menghadiri Rapat Kerja Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI), di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Pusat, pada Rabu (19/1). 

Dalam kesempatan itu hadir Imam Besar Masjid Istiqlal sekaligus Ketua Harian BPMI Nasaruddin Umar beserta seluruh jajaran pengurus BPMI.

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasarudin Umar menyampaikan bahwa rapat kerja yang dilaksanakan perdana ini bertujuan untuk menjabarkan visi dan misi, serta evaluasi kegiatan Masjid Istiqlal ke depannya.

"Kita akan menjadikan Masjid Istiqlal bukan hanya untuk mengurus dirinya sendiri, tetapi Istiqlal juga harus mengurus masjid-masjid lain hingga masjid-masjid negara lain," ujarnya.

Lebih lanjut, Nasaruddin menyampaikan bahwa Masjid Istiqlal telah mendapatkan banyak apresiasi dari berbagai pihak. Dia mengungkapkan, saat ini Masjid Istiqlal telah diamanatkan untuk melatih mubaligh-mubaligh di instansi seperti di TNI-AD. 

Selain itu, dia mengatakan bahwa Masjid Istiqlal telah mendapatkan permintaan dari Duta Besar Ukraina dan Prancis untuk mengirimkan imam dan mubaligh dari Indonesia untuk mengisi masjid-masjid di sana.

Menyambung Imam Besar Nasaruddin Umar, 
Muhadjir Effendy yang juga bertindak sebagai Ketua Dewan Pengarah BPMI menyampaikan sangat mendukung pengembangan Masjid Istiqlal.

"Ini sesuatu yang sangat baik untuk kita dukung bersama-sama. Masjid Istiqlal ini harus menjadi semacam titik sentripetal dari seluruh masjid yang ada di Indonesia. Termasuk masjid di luar negeri. Kalau ini bisa dikembangkan saya kira ini sangat bagus," ujar Muhadjir.

Lebih lanjut, Menko PMK memberikan arahan bahwa untuk melakukan itu semua juga perlu berkolaborasi dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI). 

"Mungkin perlu ada kolaborasi dengan DMI sehingga antara dua kekuatan ini bisa disinergikan, dan bisa saling mengisi di mana yang mesti diperankan Masjid Istiqlal dan DMI," tuturnya.

Selain itu, Muhadjir menyampaikan, Masjid Istiqlal sebagai masjid negara perlu memberikan standardisasi untuk masjid-masjid yang berada di Indonesia. Seperti standardisasi untuk imam dan mubaligh, serta standardisasi tata kelola, organisasi, maupun substansi yang menjadi inti dari masjid Indonesia.

"Bagaimana kita bisa menetapkan masjid-masjid di Indonesia memiliki standard. Ini perlu dibicarakan dengan Pak Jusuf Kalla (Ketua DMI)," pungkasnya. (*)

Kontributor Foto:
Reporter: