Kemenko PMK Pantau Pemanfaatan Dana Desa Untuk Ketahanan Pangan di Kabupaten Banyumas

KEMENKO PMK -- Dalam rangka monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Dana Desa terutama untuk ketahanan pangan, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) melakukan kunjungan lapangan pada desa sampling dan Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul (BBPTU) Baturaden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada Rabu (30/3). 

Kunjungan dilakukan oleh Asisten Deputi Pemberdayaan Kawasan dan Mobilitas Spasial Kemenko PMK Mustikorini Indrijatiningrum, dan diterima oleh Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Banyumas, dan Plh Kepala Balai Besar Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul (BBPTU) beserta jajaran.

Asdep Indri menjelaskan, kunjungan ke BBPTU Baturaden dilakukan untuk membahas terkait permasalahan pemanfaatan dana Desa dan penyiapan SDM di Desa serta sinergi program dan kegiatan untuk ketahanan pangan. 

Dia menerangkan, Kabupaten Banyumas mempunyai keunggulan komparatif kawasan sebagai wilayah agraris yang di dukung dengan sumberdaya alam yang melimpah.  

"Untuk mewujudkan ketahanan pangan yang kuat, kami berharap BBPTU Baturaden dapat bersinergi dalam meningkatkan SDM Desa melalui pelatihan dan pendampingan program dan kegiatan peternakan dan pertanian terpadu," ujar Indri dalam kunjungannya di BBPTU. 

Plh Kepala BBPTU Tohir menyampaikan bahwa BBPTU Baturaden telah melakukan program pemberdayaan masyarakat melalui pemberian bantuan ternak ayam, dan sapi dengan sasaran rumah tangga miskin di Kabupaten Banyumas.

"Kami telah memberikan bantuan setiap Rumah Tangga Miskin (RTM) sebanyak 50 ekor ayam.  Bantuan yang telah disalurkan sebanyak 28.460 RTM di kabupaten Banyumas dan kepada 16.522 RTM di kabupaten Grobogan dan Pemalang. Kami sepakat bahwa kendala dalam keberlanjutan bantuan yaitu pendampingan harus terus menjadi perhatian Pemda Kabupaten dan desa”, kata Tohir.

Asdep Indri meminta agar bantuan ternak dari BBPTU agar dapat dikembangkan lebih lanjut, tidak hanya dibudidayakan dan dijual, tetapi juga untuk pemenuhan protein hewani bagi keluarga dan diolah menjadi produk lainnya yang memiliki nilai tambah.

Kegiatan kunjungan kemudian filanjutkan dengan Rapat koordinasi yang dihadiri OPD terkait, Camat, Kepala Desa serta pendamping untuk membahas tentang penyaluran dana Desa dan ketahanan pangan, dilanjutkan kunjungan ke desa-desa di kecamatan Kedung Banteng Kabupaten Banyumas, pada Kamis (31/3).

Dari 14 desa di kecamatan Kedung Banteng, 12 desa telah tergali potensi lokalnya dan menjadi produk unggulan. Desa Karangsalam Lor salah satu kampung iklim dan penerima sertifikat perhutanan sosial (PS). Dengan memanfaatkan lahan PS dilaksanakan usaha wisata alam dan perkebunan buah-buahan. 

Desa Kedung Banteng memanfaatkan dana desa TA 2022 untuk ketahanan pangan dengan mengembangkan budidaya pisang pada lahan aset desa, peternakan kambing yang dikelola oleh BUM Desa. Keluarga miskin dilibatkan untuk merawat kebun dan memberikan kesempatan untuk usaha budidaya tumpang sari. Dengan demikian keluarga miskin mendapatkan manfaat sekaligus mendapatkan lapangan pekerjaan.

Sementara Desa Kalikesur memanfaatkan dana Desa untuk ketahanan pangan melalui peternakan kambing perah yang dikelola oleh BUM Desa.  Pemanfaatan dana Desa alokasi untuk ketahanan pangan di Desa Windu Jaya dilakukan untuk perkebunan alpukat dan peternakan sapi dengan melibatkan BUM Desa dan kelompok masyarakat setempat.

“Kami siap menjalankan amanat Peraturan Presiden nomor 104 Tahun 2021 khususnya kebijakan dana Desa. Penggunaan 20 persen dana Desa untuk ketahanan pangan, kami telah melakukan mapping kegiatan dan jenis Padat Karya Tunai Desa (PKTD) pertanian, peternakan dan perkebunan sebagai pedoman untuk dirincikan pada APBDes setiap desa” ujar Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Banymas Widarso.

Di kesempatan itu, Asdep Indri meminta kepada para pendamping, penyuluh, dan pihak terkait lainnya untuk berperan aktif dalam menguatkan ketahanan pangan dengan mendorong partisipasi aktif masyarakat.

"Pendamping, penyuluh dan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) diharapkan dapat berperan aktif dalam mengakselerasi capaian target pembangunan nasional terutama dalam penguatan ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan, pengurangan angka prevalensi stunting sekaligus pemulihan ekonomi di Desa," pungkas Indri.

Kontributor Foto:
Editor :
Reporter: