Koordinasi Implementasi Inpres Percepatan Pembangunan Sepakbola Terus Diperkuat

Jakarta (23/6) – Deputi Bidang Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Nyoman Shuida mengatakan bahwa memasuki medio 2021, implementasi Inpres No. 3/2009 tentang Percepatan Pembangunan Sepakbola harus dilaporkan kepada presiden.

“Untuk itu kita perlu melakukan pembaruan informasi perkembangan pelaksanaannya di lapangan agar laporan dapat berisi informasi yang komprehensif, valid, dan update,” ujarnya saat breakfast meeting bersama Deputi Setkab Yuli Harsono, Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta, Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Chandra Wijaya, serta dihadiri Yesayas Oktavianus, wartawan olahraga senior yang merupakan pihak luar pemerintah yang sejak awal terlibat dalam penyiapan Inpres dan Peta Jalan Sepakbola.

Nyoman mengungkap bahwa dalam diskusi yang berkembang didapatkan informasi, Kemenpora telah intensif melakukan sosialisasi kepada daerah agar pemerintah daerah dapat secara aktif mengembangkan berbagai program pembinaan sepakbola di daerah. Dalam konteks tersebut juga perlu melibatkan Kementerian Dalam Negeri secara intensif agar dapat memberikan fasilitas dukungan kebijakan kepada daerah.

“Kedepan juga kita akan melibatkan Kementerian Desa untuk mendorong pembangunan lapangan desa yang baik bagi pembinaan sepakbola usia muda,” tuturnya. 

Selain itu, pemerintah menyoroti besarnya minat artis terhadap sepakbola. Hal itu dinilai sebagai potensi besar bagi perkembangan sepakbola nasional yang dapat ditangkap untuk perbaikan tatakelola dalam rangka mengoptimalkan pembangunan sepakbola nasional.

“Keterlibatas artis dalam sepakbola ini bisa memberikan atmosfer baru dalam sepakbola Indonesia yang dapat memacu tumbuhnya kompetisi usia muda,” imbuh Nyoman.

Di samping itu, lanjutnya, sport science juga dianggap harus menjadi perhatian dalam sepakbola. Mengingat, sport science menjadi salah satu materi dalam Inpres yang belum banyak tersentuh.

Aspek link and match dalam kurikulum mahasiswa di jurusan olahraga pun menjadi perhatian untuk dapat dilakukan sinkronisasi dengan Kemendikbud & Ristekdikti dan PSSI terkait dengan konversi mata kuliah menjadi materi lisensi atau sertifikasi kepelatihan secara resmi dari Federasi baik untuk pelatih dan wasit. Lebih jauh lagi dalam waktu dekat juga akan dilakukan pelatihan penggunaan Video Assistant Refree (VAR) yang akan diawali penggunaannya pada di Liga 2.

“Secara keseluruhan pertemuan kita hari ini telah mengidentifikasi berbagai persoalan implementasi Inpres No. 3 Tahun 2019, serta menggali informasi dari lapangan secara komprehensif. Di samping itu juga berhasil digali berbagai informasi-informasi unik dari lapangan sebagai referensi bagi implementasi yang lebih luas,” pungkas Nyoman.

Kontributor Foto:
Reporter: