Menko PMK Cek Penyekatan Mudik di Gerbang Tol Cikarang Barat

JAKARTA (10/5) -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy melakukan pengecekan langsung ke Gerbang Tol Cikarang guna memastikan kelancaran di pos penyekatan keluar dari DKI Jakarta menuju Cikampek, Kaliurip, dan seterusnya.

 

Muhadjir didampingi Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja, Wakapolres Metro Bekasi AKBP Rikson Situmorang, dan Kasat PJR Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Akmal, memastikan proses penyekatan aktivitas calon pmudik di gerbang tol tersebut berjalan lancar.

 

"Laporan dari Wakapolres dan Ditlantas untuk pintu masuk di sini, untuk wilayah jalur Bekasi berjalan dengan baik. Untuk itu, saya ucapkan banyak terima kasih atas kerja keras dari tenaga Polantas didukung dari Perhubungan dan lengkap ada relawan, dari Kemenkes juga," ujarnya usai meninjau seta memberikan bantuan sembako kepada para petugas di gerbang tol tersebut.

 

Ia juga mengapresiasi pelaksanaan protokol kesehatan telah dijalankan secara baik oleh petugas maupun pengguna jalan. Hal itu sebagai upaya untuk mencegah penularan atau munculnya kluster baru Covid-19.

 

Berdasarkan laporan Ditlantas, Muhadjir mengungkapkan bahwa proses pemutarbalikkan calon pemudik yang masih nekat telah diatur sedemikian rupa. Oleh karenanya, tidak terjadi kekisruhan apalagi sampai menimbulkan kerumunan massa.

 

"Karena ini berkaitan dengan masalah kesadaran, yang belum sadar disadarkan. Kalau pun seandainya nanti memang akhirnya ada yang lepas pemudik itu pasti tetap akan diurus sampai di tingkat tujuan akhir dia," tegas Menko PMK.

 

Lebih jelas, terangnya, pemerintah telah jauh-jauh hari berkoordinasi agar Satgas Covid-19 dapat bersiaga mulai dari tingkat dusun, kelurahan, hingga kabupaten/kota. Masing-masing juga telah menyediakan tempat karantina bagi pemudik yang nekat sampai di kampung halaman.

 

"Tadi saya sudah meminta jaminan dari Kemendes PDTT dan Kemendagri bahwa pembiayaan untuk itu akan ada dan sudah disediakan. Jadi ini tidak main-main pemerintah untuk memperketat mudik ini sampai di tujuan akhir dari mereka yang nekat mudik. Yang datang juga akan kita tangani, kita urus betul, kita karantina. Akan percuma saja nanti mudiknya," pungkas Muhadjir.

 

Pada kesempatan tersebut, Kasat PJR Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Akmal meyakinkan bahwa pihaknya terus bersiaga 24 jam guna mengantisipasi pergerakan calon pemudik. Untuk itu, tidak ada perbedaan penjagaan siang ataupun malam.

 

"Jadi 24 jam kita di sini simultan bergantian perjam. SOP dalam melakukan pergantian juga sama, jadi tidak ada perbedaan jam pemudik bisa lolos atau tidak. Kita 24 jam selalu ada di lapangan dan melakukan pengecekan, tidak ada perbedaan sama sekali karena SOP-nya sama," tegas Akmal.

 

Menko PMK menegaskan sebelumnya, bahwa pelarangan mudik ini bukan untuk memutus silaturrahmi. Tetapi untuk memutus penularan Covid, terutama dari desa ke kota. Apalagi kini secara global Covid sedang meningkat tajam. Ini juga demi keselamatan orang tua, sesepuh, dan sanak saudara di kampung. Silaturrahmi (berbagi kasih sayang) di masa pandemi tetap bisa dilakukan dengan teknologi. (*)

Kontributor Foto:
Reporter: