Jakarta, 10 Oktober 2024 – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) melalui Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda bekerja sama dengan Friedrich-Ebert-Stiftung (FES) Indonesia secara resmi membuka Program Young Progressive Academy (YPA) Angkatan ke-3 yang diselenggarakan di Hotel Millenium Jakarta pada 10 Oktober 2024.
YPA merupakan program pendidikan dan pelatihan singkat kepemimpinan yang diselenggarakan dalam kerangka kerja sama Kemenko PMK dengan FES Indonesia periode 2022-2024. Program ini bertujuan untuk meningkatkan empati, kapasitas, dan wawasan kebangsaan pemuda Indonesia melalui pendidikan dan pelatihan kepemimpinan, termasuk dari komunitas marginal dan kelompok rentan di Indonesia, serta menyediakan ruang belajar progresif bagi pemuda Indonesia berusia antara 20 hingga 30 tahun. YPA mempertemukan individu dari berbagai latar belakang organisasi, profesi, pendidikan, dan komunitas untuk meningkatkan wawasan kebangsaan dan pengetahuan peserta tentang isu-isu terkini yang berkaitan dengan politik, pendidikan, ekonomi, sosial, lingkungan, dan budaya.
Acara pembukaan YPA Angkatan ke-3 dihadiri oleh Ibu Woro Srihastuti Sulistyaningrum, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda, Kemenko PMK; Ibu Brigitte Juchems, Resident Director FES Indonesia; Bapak Ricky Radius Siregar, Asisten Deputi Pemberdayaan Pemuda, Kemenko PMK; Ibu Mian Manurung, Program Coordinator FES; panitia pelaksana kegiatan YPA Angkatan ke-3; serta 35 peserta.
Jumlah peserta yang mendaftar untuk YPA Angkatan ke-3 mencapai 197 orang. Seleksi dilakukan melalui tiga tahapan: administrasi, esai, dan wawancara, dengan sistem gugur pada setiap tahapan. Seleksi berlangsung dari tanggal 26 Agustus hingga 24 September 2024, melibatkan perwakilan dari Tim Asdep Pemberdayaan Pemuda Kemenko PMK, FES Indonesia, fasilitator, dan mentor YPA Angkatan ke-3. Dari proses seleksi ini, terpilih 35 peserta terbaik, termasuk 2 peserta disabilitas. Peserta berasal dari 20 provinsi di Indonesia, dengan keterwakilan sebanyak 20 peserta perempuan dan 15 peserta laki-laki. Latar belakang pekerjaan dari para peserta juga beragam, mulai dari anggota organisasi non-pemerintah (NGO), jurnalis, mahasiswa, hingga Aparatur Sipil Negara.
Dalam sambutannya, Deputi Woro mengungkapkan, "YPA adalah salah satu fasilitasi yang diberikan kepada pemuda sebagai ruang belajar yang progresif dengan tujuan untuk menciptakan pemuda Indonesia yang merdeka, adil, dan inklusif melalui penanaman nilai-nilai kebangsaan dan penguatan karakter. Saya mengucapkan selamat kepada 35 peserta yang berhasil lolos melewati rangkaian seleksi administrasi, esai, dan wawancara. Ini adalah kesempatan berharga bagi Anda untuk belajar dan berkontribusi aktif dalam pembangunan bangsa."
Pada kesempatan yang sama, Resdir Brigitte, juga menyoroti pentingnya hak partisipasi aktif dan kebebasan berekspresi dalam menjaga keadilan sosial dan ekonomi. "Untuk memastikan bahwa kebijakan yang dibuat dan diimplementasikan oleh lembaga-lembaga terkait dapat adil secara sosial dan ekonomi, selalu diperlukan hak untuk berpartisipasi aktif dan memiliki kebebasan berekspresi bagi semua sektor masyarakat—bisnis, masyarakat sipil, serikat pekerja dan pekerja sektor informal, akademisi, organisasi perempuan, perwakilan politik dan pemerintah, serta komunitas agama," ujar Ibu Brigitte.
Pelaksanaan program ini mengadopsi model hybrid, yang mencakup kegiatan luring dan daring. Selama empat hari kegiatan luring, peserta akan terlibat dalam berbagai sesi pelatihan dan diskusi mendalam tentang isu-isu terkini, seperti budaya bangsa, gender, ekonomi politik, revolusi teknologi, dan kewarganegaraan aktif. Sesi daring pada bulan November akan dilaksanakan dua pertemuan setiap minggu, di mana peserta akan membahas topik-topik penting dan terlibat dalam persiapan proyek mini yang dirancang untuk meningkatkan partisipasi aktif mereka dalam mengusulkan rekomendasi kebijakan bagi pemerintah.
Zeblon Magai, perwakilan peserta dari wilayah timur Indonesia yang berasal dari Nabire, Papua Tengah, menyatakan, "Saya berharap melalui program ini, kami dapat belajar banyak dari mentor dan narasumber, serta mendapatkan keterampilan yang dapat kami bawa pulang untuk membantu mengembangkan daerah kami." Sementara itu, Sri Muliyati, perwakilan peserta disabilitas dari Sleman, DIY, menambahkan, "Saya ingin menjadi suara bagi teman-teman disabilitas lainnya. Dengan mengikuti YPA, saya berharap dapat meningkatkan kesadaran tentang isu-isu yang kami hadapi dan memberikan inspirasi kepada generasi muda lainnya untuk tetap berjuang dalam mewujudkan impian mereka."
Mengakhiri sambutannya, Ibu Brigitte Juchems kembali menegaskan tujuan utama dari pelaksanaan YPA ini, yakni memberikan kesempatan kepada pemuda untuk memperdalam pengetahuan dan berdiskusi tentang isu-isu penting. "Melalui program YPA, kami ingin memberi kesempatan kepada orang muda Indonesia untuk memperdalam pengetahuan, bertukar ide, dan belajar isu-isu yang paling penting dan beragam seperti pembangunan yang sadar sosial dan progresif, mengatasi konflik sosial di berbagai tingkat komunitas, dan memperkuat partisipasi demokratis di ruang publik. Untuk itu, sangat diharapkan keterlibatan peserta di dalam diskusi bersama narasumber dan terutama dengan para mentor yang akan mendampingi mereka selama empat bulan kegiatan," tutupnya.
Di akhir acara, Deputi Woro menambahkan, "Kami (pemerintah) membutuhkan peran aktif peserta YPA Angkatan ke-3 untuk terus menebar inspirasi bagi pemuda Indonesia. Untuk menggerakkan pembangunan pemuda di semua sektor kehidupan, pemerintah tidak dapat bekerja sendirian. Silakan gali kemampuan dan banyak bertanya, berdiskusi, dan berkonsultasi dengan mentor, narasumber, dan rekan peserta lain supaya terjadi transfer of knowledge dengan maksimal."
Melalui pelaksanaan YPA Angkatan ke-3, diharapkan kepemimpinan dan partisipasi pemuda dapat ditingkatkan. Dengan semangat kebersamaan dan kolaborasi, diharapkan peserta YPA Angkatan ke-3 dapat menjadi agen perubahan yang inspiratif bagi generasi muda Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut, dapat mengunjungi website resmi YPA yang dapat diakses melalui https://indonesia.fes.de/id/program/young-progressive-academy.html atau melalui media sosial Instagram https://www.instagram.com/youngprogressive.id/?hl=en.