Pembudayaan Germas Menuju Indonesia Maju

KEMENKO PMK -- Ancaman penyakit menular dan juga penyakit-penyakit tidak menular merupakan hal yang harus ditangani untuk mewujudkan SDM unggul dan berkualitas. 

Salah satu wujud pemerintah dalam menangani beban penyakit adalah dengan mencanangkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 Tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). 

Inpres tersebut bertujuan untuk mempercepat dan mensinergikan tindakan dari upaya promotif dan preventif hidup sehat guna meningkatkan produktivitas penduduk dan menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan akibat penyakit.

Asisten Deputi Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Jelsi Natalia Marampa menyatakan, untuk meminimalkan resiko penyakit dan mewujudkan SDM unggul, maka pembudayaan germas perlu dilakukan.

"Pembudayaan germas ini perlu dilakukan untuk mewujudkan SDM unggul dan membawa Indonesia maju," ujarnya saat menjadj narasumber dalam kegiatan Konferensi Nasional Promosi Kesehatan, secara daring, pada Selasa (16/11).

Terdapat 7 langkah untuk melaksanakan Germas, yakni: 1. Melakukan Aktivitas Fisik, 2. Budaya Konsumsi Buah dan Sayur, 3. Tidak Merokok, 4. Tidak Mengkonsumsi Minuman Beralkohol, 5. Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala, 6. Menjaga Kebersihan Lingkungan, 7. Menggunakan Jamban Sehat.

Jelsi memaparkan kunci keberhasilan pembudayaan germas adalah komitmen. Menurutnya, komitmen dari masyarakat untuk membudayakan germas, sampai komitmen pemerintah daerah untuk mensosialisasikan pembudayaan germas perlu digencarkan.

Selain itu, Jelsi menambahkan, untuk menguatkan pembudayaan germas diperlukan pentahelix, yang terdiri dari pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media massa.

"Untuk mengkomunikasikan pesan-pesan pembudayaan germas di masyarakat sangat penting untuk dilakukan sosialisasi oleh pemerintah pusat dan daerah. Selain itu kita harus melibatkan sektor swasta, akademisi, tokoh-tokoh masyarakat, adat, lembaga swadaya masyarakat. Mereka perlu kita aktifkan dalam pembudayaan germas di masyarakat," pungkasnya. (*)

Kontributor Foto:
Reporter: