Pemerintah Satukan Kekuatan Hadapi Bencana

Jakarta (17/1) -- Hampir bersamaan dengan musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air akhir pekan lalu, Indonesia juga dirundung beberapa bencana alam. Mulai longsor di Kabupaten Sumedang, banjir di Kalimantan Selatan, gempa di Sulawesi Barat, hingga erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dengan sigap langsung memimpin rapat koordinasi tingkat menteri dalam rangka tanggap darurat bencana, Minggu (17/1).

Menko PMK menjelaskan bahwa rapat koordinasi tersebut dilakukan guna menyatukan kekuatan dukungan dari kementerian/lembaga, khususnya yang berada di bawah koordinasi Kemenko PMK.

"Untuk sementara kita akan fokus di tanggap darurat, baik terlibat langsung maupun tidak. Penanganan juga akan terus dilakukan sambil kita petakan kekuatan dukungan dari masing-masing K/L apa yang bisa kita lakukan," tutur Muhadjir.

Ia pun meminta kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) agar terus memperbarui pemetaan terhadap kondisi di lapangan. Sehingga demikian, hal-hal apa saja yang dibutuhkan dapat segera dikoordinasikan ke K/L terkait.

Sementara itu, berkaca dari penanganan bencana-bencana sebelumnya, Menko PMK berharap kebutuhan khusus bagi perempuan, anak, dan lanjut usia (lansia) dapat lebih diperhatikan.

"Mohon keterlibatan KPPPA diperkuat, lalu BNPB setelah mengumpulkan informasi dari K/L agar dijelaskan pola komando di lapangan seperti apa termasuk apa saja yang dibutuhkan selama masa tanggap bencana," tegas Menko PMK.

Lebih lanjut, imbuhnya, tahap rehabilitasi dan rekonstruksi juga supaya disiapkan segera dan tetap melibatkan K/L. Bukan hanya K/L di bawah koordinasi Kemenko PMK, akan tetapi BUMN dan K/L lain di luar Kemenko PMK seperti Kementerian PUPR.

Pada lain sisi, K/L seperti Kemenkes, Kemensos, KPPPA, Kemendikbud, Kemenag, dan BNPB juga sudah melakukan upaya tanggap darurat di lapangan. Misalnya Kemenkes yang telah menyiapkan 25 ambulans, 4 tenda, peralatan dan obat-obatan orthopedi dan logistik kesehatan di posko bencana Sulawesi Barat.

Selain itu, KPPPA juga sudah menurunkan bantuan khususnya berbagai kebutuhan bagi perempuan, anak, dan lansia di lima titik lokasi bencana termasuk yang terbaru yaitu bencana di Manado, Sulawesi Utara.

Sestama BNPB Harmensyah mengungkap bencana alam yang kerap terjadi tidak lepas dari campur tangan ulah manusia. Ia mengungkap bencana longsor yang terjadi di Kabupaten Sumedang akibat pembangunan yang tidak ramah lingkungan.

"Banjir-banjir ini kan sebenarnya ulah manusia. Di puncak bukit dibangun rumah yang begitu besar sementara lingkungan tidak dikelola dengan baik. Kalau tidak ingin bencana ini berulang, yang di hulu harusnya diperhatikan betul, fungsi lahannya harus dikembalikan," pungkasnya.

Kontributor Foto:
Reporter: