Pemerintah Serius Tangani Penyakit Gagal Ginjal Misterius

KEMENKO PMK -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah serius dalam menangani penyakit Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) atau yang dikenal sebagai penyakit Gagal Ginjal Misterius yang menyerang anak-anak Indonesia.

Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber di INews TV, pada Senin sore (24/10/2022).

Berdasarkan data terbaru, tercatat ada 245 kasus gagal ginjal akut misterius pada anak. Dari jumlah itu, 141 anak meninggal dunia. Muhadjir menjelaskan bahwa pemerintah tengah berupaya mengungkap penyebab terjadinya penyakit tersebut dari hulu sampai hilirnya. 

Dari hulu, pemerintah telah menemukan bahwa penyebab penyakit ini adalah cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG). Zat itu berasal dari Polietilen Glikol pada obat sirop cair yang merupakan salah satu bahan tambahan untuk mencairkan obat.

Kemudian, dari hilirnya, menurut Muhadjir, pemerintah juga tengah berupaya untuk mengungkap asal muasal zat berbahaya yang ada pada obat sirop tersebut. Saat ini telah diketahui bahwasanya kandungan zat tersebut adalah bahan baku impor.

Untuk mencari tahu asal muasal dari bahan baku itu, Muhadjir mengatakan, pemerintah melalui Polri juga telah membentuk tim khusus untuk melakukan pengusutan kasus. Nantinya beberapa perusahan produsen obat sirop cair itu akan diinspeksi oleh pihak kepolisian apakah telah menggunakan bahan itu secara berlebihan yang menyebabkan bahaya.

Kemudian, untuk saat ini juga pemerintah juga telah berupaya memenuhi kebutuhan obat untuk menangani penyakit gagal ginjal misteris ini. Pemerintah membeli sebanhak 200 vial obat Fomepizole (injeksi) dari produsen di Singapura.

Meskipun demikian, Muhadjir tetap mewanti-wanti agar masyarakat sementara tidak mengonsumsi obat sirop untuk anak-anak. Dia juga meminta agar fasilitas pelayanan kesehatan seperti apotek dan RS mengganti sementara obat sirop dengan obat racik puyer.

"Tetapi pesan saya ke warga lebih baik berhati-hati tinggi. Ini enyangkut nyawa anak-anak. Jangan beli obat di luar tanpa resep dokter," ungkapnya.

Kontributor Foto:
Reporter: