Prestasi PON Papua Bukti Kemajuan, Siap Lanjut Gelaran Peparnas

KEMENKO PMK -- Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XX yang digelar di Bumi Cendrawasih telah berakhir. Para atlet yang telah bertanding dan meraih prestasi menjadi bukti bahwa Indonesia mampu mencetak atlet-atlet berprestasi tidak hanya di level nasional, tetapi kelak juga di kancah internasional.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa prestasi-prestasi yang telah diukir para atlet di ajang PON XX Papua menunjukkan adanya kemajuan dari pembinaan keolahragaan nasional.

"Mulai dari pembukaan (PON), pertandingan, semuanya berjalan lancar. Yang terpenting lagi prestasi-prestasi atlet kita menunjukkan bahwa ada kemajuan dalam pembinaan keolahragaan di Indonesia walaupun sekarang masih dalam keadaan pandemi Covid-19," ujarnya di sela menghadiri penutupan PON XX Papua, Jumat (15/10).

Menko PMK hadir pada penutupan PON XX di Stadion Lukas Enembe, Papua, mendampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin bersama Ibu Wakil Presiden Wury Estu Handayani.

Hingga jelang penutupan, website official PON XX mencatat, perolehan medali terbanyak diraih Provinsi Jawa Barat dengan total 353 medali terdiri dari 133 emas, 105 perak, dan 115 perunggu. Di posisi kedua yaitu DKI Jakarta dengan total 301 medali (110 emas, 91 perak, 100 perunggu), sementara tuan rumah Papua berada di peringkat keempat dengan berhasil menyabet medali sebanyak 261 medali (93 emas, 66 perak, 102 perunggu).

Sampai penutupan, PON Papua lancar dan berjalan baik. "Terus kita akan melanjutkan kegiatan atau event berikutnya yaitu Peparnas yang juga akan dilaksanakan di Papua ini," tutur Muhadjir. Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) akan berlangsung 2-15 November.

Meskipun demikian, pada lain sisi, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu tak menafikan bahwa pelaksanaan PON XX Papua juga akan dievaluasi. Salah satu aspek yang menjadi perhatian yaitu kepatuhan terhadap disiplin protokol kesehatan terutama 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak).

Kendati, menurutnya, pihak penyelenggara maupun Satgas Covid-19 telah berupaya maksimal dalam mencegah kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan terutama terkait penularan Covid-19 baik di lingkungan atlet dan official ataupun penonton, namun tentu ada saja kejadian minor yang tak terelakkan.

"Semua pihak segera berkoordinasi untuk melakukan evaluasi terkait hal-hal terutama kejadian-kejadian yang memang di luar kemampuan kita, misalnya, penonton bola yang di atas 25% dan akhirnya hampir 100%. Meskipun, saya lihat mereka sangat disiplin memakai masker dan itu pun lebih dari cukup untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa terjadi," tandas Menko PMK.

Penyelenggaraan PON XX Papua resmi dibuka pada tanggal 2 Oktober dan ditutup pada 15 Oktober 2021. Total cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan sebanyak 37 cabor dan 56 disiplin cabor dengan seluruh peserta berasal dari provinsi se-Indonesia.

Ajang PON XX Papua juga digadang sebagai ajang pembuktian dan pengalaman Indonesia. Bahwasanya, dengan mengedepankan budaya gotong royong dan kerja sama yang baik seluruh komponen masyarakat, bukan mustahil sebuah event besar dapat sukses terlaksana meski diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19 yang mengharuskan tetap menjaga ketertiban protokol kesehatan.

"Terima kasih kepada seluruh masyarakat Papua yang telah menjadi tuan rumah yang baik dan menunjukkan implementasi nilai-nilai revolusi mental sehingga PON dapat terselenggara dengan tertib, aman, dan lancar," pungkas Muhadjir. (*)

Kontributor Foto:
Reporter: