Sinergitas Perkuat Penanggulangan Bencana Karhutla Sumsel

Palembang (5/8) -- Sumatera Selatan (Sumsel) digadang menjadi tuan rumah penyelenggaraan ajang Piala Dunia U-20 pada tahun 2021. Namun saat ini, provinsi tersebut masih dihadapkan pada persoalan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kerap terjadi setiap tahun.

Deputi Bidang Koordinasi Kerawanan Sosial dan Dampak Bencana Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Dody Usodo HGS mengatakan bahwa dibutuhkan sinergitas antarpemangku kepentingan dalam upaya menanggulangi bencana karhutla.

"Seluruh pemangku kepentingan diharapkan dapat saling bersinergi dan berkesinambungan dalam menanggulangi masalah bencana karhutla di provinsi Sumsel ini," ujarnya saat memimpin Rapat Koordinasi Peningkatan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Karhutla di Hotel Arista Palembang, Rabu (5/8).

Menurut Dody, bentuk sinergitas itu juga sangat penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap upaya antisipasi penanggulangan bencana karhutla. Mulai dari bentuk sinergitas manajemen hingga persoalan teknis di lapangan.

Pada kesempatan rakor hadir Wakil Gubernur Provinsi Sumsel, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, BPPT, perwakilan OPD Provinsi Sumsel, BMKG Provinsi, Kodam II/Sriwijaya, Polda Sumsel, Korem 044/Garuda Dempo, serta perwakilan BPBD dari 10 Kabupaten di Sumsel yang hampir setiap tahun mengalami bencana karhutla.

Wakil Gubernur Provinsi Sumsel Mawardi Yahya menyebut penyelenggaraan rakor itu sebagai bentuk sinergitas untuk meningkatkan semangat kesiapsiagaan penanggulangan bencana asap akibat karhutla.

Hal tersebut diamini oleh Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Dody Ruswandi. Semua pihak terutama pemerintah harus waspada agar jangan sampai asap yang diakibatkan karhutla makin memperparah kondisi pandemi Covid-19 saat ini.

"Memadamkan api memerlukan biasa besar. Untuk itu pemantauan dan patroli harus terus ditingkatkan. Melalui BNPB, pemerintah telah menyiapkan Dana Siap Pakai  (DSP) yang dapat digunakan untuk mendukung pemberdayaan masyarakat di daerah rawan karhutla," ucapnya.

Seperti dijelaskan Kalaksa BPBD Provinsi Sumsel Iriansyah, Provinsi Sumsel telah menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Asap Akibat Karhutla terhitung 20 Mei-31 Oktober 2020 dan pembentukan Pos Komando Satuan Tugas Siaga Darurat Bencana Asap Akibat Karhutla di Provinsi Sumsel.

“Kemenko PMK sangat mengapresiasi kesiapsiagaan Provinsi Sumsel dalam penanggulangan karhutla dengan strategi pembentukan Satgas Siaga Darurat Bencana Asap, gelar personil dan peralatan serta penindakan dalam upaya pencegahan karhutla” timpal Asdep Pengurangan Risiko Bencana Kemenko PMK Iwan Eka seraya menutup rakor.

Kontributor Foto:
Reporter: