KEMENKO PMK -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy kembali blusukan ke Desa Mekar Sari, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, pada Jum’at (26/5) guna memastikan penanganan kemiskinan ekstrem dan prevalensi stunting terus berjalan dengan baik.
Muhadjir tiba di Bandara Internasional Supardjo Pontianak disambut oleh Bupati Kubu Raya Muda Hendrawan serta Kepala Perwakilan BKKBN Kalimantan Barat Pintauli Romangasi Siregar. Setelahnya, Muhadjir beserta rombongan selanjutnya langsung menuju ke Balai Desa Mekar Sari melalui perjalanan darat yang memakan waktu kurang lebih selama 20 menit.
Merujuk pada data BPS yang dirilis bulan Maret 2022, persentase kemiskinan ekstrem di Kabupaten Kubu Raya tercatat sejumlah 0,38 persen, berada di urutan ke dua terendah dari 14 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Barat, angka ini turun sebanyak 0,35 persen dari 2021. Sedangkan, tingkat kemiskinan ekstrem secara keseluruhan di Provinsi Kalimantan Barat sebesar 1,41 persen.
Pada penanganan prevalensi stunting, Kabupaten Kubu Raya berdasarkan data SSGI tahun 2022 berada di angka 27,6 persen, hasil ini menempatkan wilayah tersebut berada di urutan ke delapan dari 14 kabupaten/kota se-Provinsi Kalimantan Barat. Angka tersebut menurun cukup banyak sebesar 12,7 persen dari tahun sebelumnya.
Muhadjir menerangkan bahwa kebutuhan empat sehat lima sempurna, diantaranya mengandung mineral dan zat besi harus tercukupi dalam makanan yang dikonsumsi setiap hari oleh ibu hamil. Menurutnya konsumsi kebutuhan tersebut akan membantu mengurangi risiko terjadinya stunting dan gangguan kesehatan lain pada anak setelah lahir.
Dalam dialog dengan Abdul Rohman selaku Kepala Puskesmas Desa Mekar Sari, Muhadjir menanyakan jumlah anak yang mengalami stunting di desa tersebut. Muhadjir mencatat terdapat 15 anak yang mengalami stunting di desa tersebut. Menurut penjelasan Rohman, angka itu terus berkurang seiring dengan upaya bantuan yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
“Kehadiran Bapak Menko PMK membuat spirit bagi kami, karena memang kami memerlukan tokoh nasional untuk benar-benar memahami kondisi kami,” tutur Rohman.
Muhadjir juga melakukan peninjauan terhadap usaha kecil mikro dari nasabah Permodalan Nasional Madani (PNM). Muhadjir menerangkan bahwa upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kubu Raya telah cukup baik. Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari warga, Muhadjir menemukan bahwa warga di wilayah tersebut juga telah mendapatkan bantuan pelayanan kesehatan gratis dari Posyandu hingga RSUD Kubu Raya yang ditanggung langsung oleh APBD.
“Penanganan cukup bagus. Bapak Bupati telah mengambil terobosan yang menurut saya bagus. Semua warga miskin disini ditanggung jaminan kesehatannya tidak dari pusat, tetapi dari APBD. Bapak Bupati juga telah secara mandiri melakukan pengadaan USG Portabel sehingga dapat dibawa satu Posyandu ke Posyandu lain. Sehingga ibu-ibu hamil tidak perlu datang ke Puskemas langsung, dapat melalui Posyandu disekitar tempat tinggal,” terang Muhadjir.
Selain itu, Bupati Kubu Raya Muda Hendrawan juga menyampaikan strategi lainnnya yang telah lakukan dalam mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem di wilayahnya, antara lain melakukan verifikasi data P3KE melalui tenaga penggerak pada 123 desa, serta sinkronisasi data P3KE dengan Data Dasar Rumah Tangga yakni sistem satu data geoportal.