Kemenko PMK Arahkan Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal 2020-2024

Kupang (21/9) – Disela-sela rangkaian kunjungan kerjanya di Nusa Tenggara Timur, Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana, Dody Usodo HGS menyempatkan diri membuka Rapat Konsultasi Regional Penyusunan Strategi Nasional Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (STRANAS-PPDT) Tahun 2020-2024 secara virtual.

"Salah satu dari 7 agenda pembangunan adalah mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan. Kebijakan dan strategi pembangunan kewilayahan tahun 2020-2024 antara lain pengembangan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan afirmatif untuk mempercepat pembangunan daerah tertinggal, kecamatan lokasi prioritas perbatasan, pulau-pulau kecil terluar dan terdepan, serta kawasan transmigrasi," ujar Dody melalui keterangan tertulis pada Senin (21/9).

Koordinasi yang berlangsung ditujukan untuk menyusun Strategi Nasional Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal  (STRANAS-PPDT) Tahun 2020-2024. Output yang diharapkan yaitu dokumen perencanaan pembangunan daerah tertinggal untuk periode 5 (lima) tahun kedepan. 

“Rapat Konsultasi Regional (RAKONREG) Penyusunan STRANAS-PPDT Tahun 2020-2024 ini merupakan forum penyempurnaan draft STRANAS, sehingga kedepan harus menjadi pedoman dalam penyusunan rencana pembangunan dan keberpihakan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, serta dukungan pelaku usaha dan masyarakat di 62 Kabupaten Daerah Tertinggal dan Daerah Tertinggal Entas”, tutup Dody.

Rapat ini dihadiri oleh Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas beserta jajarannya, Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal Kementerian Desa PDTT beserta jajarannya, perwakilan Setneg, Setkab,  Kemendagri, Kemenkumham, Kepala Bappeda 24 Provinsi, Kepala Bappeda Kabupaten Daerah Tertinggal dan Daerah Tertinggal Entas. (*)

Kontributor Foto:
Editor :
Reporter: