Kenang Endang Basri Ananda, Menko PMK: Jurnalis dengan Karya yang Bermakna

Jakarta (11/11) -- Belum lama ini kabar duka melanda dunia pers tanah air. Sosok jurnalis kawakan, mantan pimred Majalah Islam KIBLAT, dan kader Pelajar Islam Indonesia (PII) Endang Basri Ananda atau akrab disapa Eba berpulang ke rahmatullah pada Sabtu, 24 Oktober 2020 di usia 79 tahun. 

Sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi dan sumbangsih pemikiran yang telah almarhum berikan semasa hidupnya, PB PII bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyelenggarakan acara 'Mengenang Almarhum Endang Basri Ananda' di Kantor Kemenko PMK, pada Rabu (11/11).

Sejumlah keluarga, kerabat dekat dari almarhum, dan para pengurus PB PII hadir dalam acara tersebut, termasuk Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

Menko PMK mengenang almarhum Eba sebagai jurnalis yang memiliki kemampuan menulis sangat baik. Dia mengaku sangat mengagumi almarhum dan tulisan-tulisan yang dibuatnya di Majalah Kiblat yang populer di medio 1970-an.

"Saya kenal Pak Endang Basri itu dari tulisannya, terutama di Majalah Kiblat. Saya pengagum dia. Tulisan-tulisannya sangat bernas. Pemilihan diksinya luar biasa. Saya mengikuti tulisan-tulisan beliau terutama dari Majalah Kiblat ketika Kiblat masih berkibar," ujar Muhadjir.

Menurut Muhadjir, sosok almarhum Eba telah meninggalkan karya-karya yang bermakna yang sangat bermanfaat bagi umat dan bangsa. Tulisannya dominan membahasi isu remaja dan agama. Salah satu karya populer yang ditinggalkan almarhum adalah buku berjudul 'Di Langit Masih Ada Bintang'.

"Pak Eba saya kira dia dengan sangat sadar sebelum meninggalkan kita, dia meninggalkan hal bermakna. Mudah-mudahan ini bisa menjadi siri tauladan untuk keluarga besar PII," tukas Menko Muhadjir. (*)

Kontributor Foto:
Reporter: