karta (19/7) – Pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia agar mampu menghasilkan lulusan sumber daya manusia (SDM) yang andal, terampil, serta memiliki kecakapan sesuai kebutuhan di dunia kerja. Salah satunya ialah dengan mengembangkan pendidikan vokasi.
Asisten Deputi Pendidikan Menengah dan Keterampilan Bekerja Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Wijaya Kusumawardhana mengatakan bahwa pemerintah saat ini menargetkan pembangunan 500 Politeknik dan Pengembangan 5.000 SMK di seluruh penjuru Tanah Air.
“Revitalisasi pendidikan vokasi akan terus berjalan. Namun sampai saat ini, pemadanan data pada peta tersebut belum menunjukkan kemajuan yang berarti sehingga kita perlu lakukan update untuk mengetahui berapa jumlah yang dibutuhkan dan yang harus kita kerjakan,” ujarnya saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Tingkat Eselon I Tentang Pembangunan 500 Politeknik dan Pengembangan 5.000 SMK di Ruang Rapat Lantai 3, Kemenko PMK, Jakarta.
Rakor tersebut dihadiri oleh perwakilan kementerian/lembaga terkait seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Agama, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pariwisata, Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Ketenagakerjaan, serta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Berdasarkan keterangan dari pihak Bappenas, dibutuhkan data terkait lokasi satuan pendidikan lengkap dengan jurusan, program studi, jumlah guru dan sebagainya. Sementara, belum semua kementerian/lembaga memberikan data itu, pun, beberapa yang sudah menyerahkan data juga belum lengkap.
Di lain sisi, dalam proses Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) juga masih sulit memutuskan arah pemetaan pendidikan vokasi yang sesuai dengan masing-masing kementerian/lembaga.
“Setelah rakor ini, kita harapkan semua kementerian bisa melaporkan update data yang terbaru supaya nantinya bisa kita sepakati bersama,” tandasnya.
