Masjid Al-Ittihad Sleman Ciptakan Peradaban Baru di Tengah Umat Islam

KEMENKO PMK --  Masjid mempunyai posisi strategis bagi umat Islam dalam upaya membentuk pribadi dan masyarakat madani. Oleh karena itu, masjid harus difungsikan dengan sebaik-baiknya dalam pengertian yang lebih luas.

Hal tersebut sebagaimana disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Sartono pada peresmian Masjid Al-Ittihad Di Dusun Nglempong, Nglemplak dua Umbulmartani, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (30/10).

"Masjid tidak hanya dimaknai sebagai sarana untuk kegiatan ritual semata, pengembangan budaya gotong-royong dan menciptakan kader-kader kerukunan dan kebersamaan. Masjid juga dapat berfungsi sebagai media membina aspek kemanusiaan dan untuk menciptakan peradaban baru," tegas Agus Sartono.

Sementara itu, Ketua Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Anggito Abimanyu yang juga turut hadir saat peresmian berharap masjid yang mendapat bantuan dari nilai manfaat pengelolaan dana haji tersebut tidak hanya difungsikan sebagai rumah ibadah tetapi juga untuk kegiatan keummatan dan pendidikan.

"Dana kemaslahatan BPKH tahun 2021 sebagian untuk membantu ratusan Masjid kini tersebar di berbagai daerah," ucap Anggito.

Agus Sartono yang juga Guru Besar Universitas Gadjah Mada sekaligus Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Al-Ittihad mengapresiasi upaya BPKH membantu pembangunan masjid Al-Ittihad bersama sejumlah BUMN dan para donatur.

Masjid Al-Ittihad Sleman yang didirikan tahun 1991 di atas tanah wakaf seluas 685 meter persegi itu menghabiskan dana sekitar Rp4,67 miliar. Masjid dua lantai dengan luas bangunan hampir 1.000 M2 dalam kondisi normal dapat menampung 1.200 orang. Nantinya untuk sholat Idul Fitri dapat menampung hingga 1.400 orang.

Pembangunan masjid tersebut berlangsung selama tiga tahun dan diresmikan tepat saat Agus Sartono mengakhiri tugasnya sebagai Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama di Kemenko PMK.

"Masjid ini nantinya juga bukan hanya difungsikan sebagai tempat ibadah, melainkan juga pendidikan, dakwah, serta media pemberdayaan ekonomi umat sehingga ke depannya mampu ciptakan peradaban baru bagi warga di lingkungan masjid," pungkas Agus Sartono.

Kontributor Foto:
Reporter: