Jakarta (23/2) -- Presiden RI Joko Widodo resmi melantik Dewan Pengawas (Dewas) dan Direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan Ketenagakerjaan untuk masa jabatan 2021-2026. Pelantikan tersebut dilaksanakan di Istana Negara, pada Senin (22/2) kemarin.
Pengangkatan Dewas dan Direksi BPJS Kesehatan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 37/P 2021. Sedangkan untuk pengangkatan Dewas dan Direksi BPJS Ketenagakerjaan tertuang dalam Kepres Nomor 38/P/2021.
Usai dilantik, seluruh jajaran Dewas serta Direksi BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan masa jabatan 2021-2026 mengunjungi kantor Kemenko PMK untuk mendapatkan arahan dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, di Kantor Kemenko PMK, pada Senin (22/2).
Menko PMK mengatakan, BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan merupakan dua lembaga di bawah koordinasi Kemenko PMK. Karenanya, jajaran Dewas dan Direksi BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan yang baru dilantik perlu mengetahui berbagai tantangan dalam urusan pembangunan manusia dan kebudayaan.
Untuk BPJS Ketenagakerjaan, Menko PMK memberi arahan agar jajaran Dewas dan Direksi BPJS Ketenagakerjaan yang baru saja dilantik bersiap menghadapi bonus demografi yang akan menambah jumlah angkatan kerja.
"Angkatan kerja kita saat ini 128 juta. Tugas kalian mengurusi mereka dan menyiapkan angkatan kerja produktif. Kita harapkan mereka akan produktif, mendapatkan pekerjaan yang layak. Kalau bisa tidak hanya penghasilannya untuk diri sendiri tapi untuk mengcover mereka yang tidak bekerja," ujar Menko PMK.
Untuk BPJS Kesehatan, Menko PMK memberi arahan agar jajaran Dewas dan Direksi BPJS Kesehatan yang baru dilantik untuk membangun sumber daya manusia Indonesia yang sehat.
"Jadi bukan hanya mengobati orang sakit, tapi menciptakan masyarakat sehat. Mulai dari lahir sampai lansia. Inilah tugas BPJS Kesehatan bersama Kemenkes bagaimana memastikan masyarakat sehat betul-betul terlaksana. Mulai dari lahir, pencegahan stunting, termasuk mencegah dari penyakit penyakit lain," paparnya.
"Masih banyak sekali pekerjaan-pekerjaan mengenai kesejahteraan untuk menciptakan Indonesia Maju, dan ini menjadi tantangan kita ke depan," pungkasnya.