Menko PMK: Butuh Terobosan Kebut Vaksin Merah Putih

JAKARTA (28/6) -- Pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini masih merajalela. Bahkan semakin mengganas dengan munculnya varian-varian baru. Untuk melawan virus corona, salah satu senjatanya adalah dengan vaksin. 

 

Saat ini, negara-negara besar di dunia tengah berlomba-lomba memproduksi vaksin untuk memenuhi kebutuhannya dan juga untuk dijual ke negara lain. Tak mau ketinggalan, pemerintah Indonesia juga tengah menggodok vaksin produksi dalam negeri dengan nama Vaksin Merah Putih.

 

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, vaksin merah putih merupakan upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri di tengah kondisi pandemi yang masih parah.

 

"Seiring dengan perkembangan situasi pandemi saat ini kita melihat bahwa kebutuhan akan vaksin dalam negeri menjadi sangat mendesak. Pesan dari Bapak Presiden yang harus kita garis bawahi adalah bahwa kita upayakan kemandirian vaksin ini bisa segera tercipta di Indonesia," ujarnya dalam audiensi dengan tim pengembang Vaksin Merah Putih, secara virtual, pada Senin (28/6).

 

Kata Muhadjir, meskipun Indonesia saat ini sudah banyak membeli vaksin dari negara-negara produsen vaksin, namun, hal itu tidak boleh membuat Indonesia terus bergantung dengan vaksin impor.

 

"Tentu saja kita tidak bisa berharap terus menerus dengan situasi pasar vaksin yang tidak menentu. Dan semakin cepat produksi vaksin dalam negeri dilakukan saya kira akan semakin baik untuk kita semua," katanya.

 

Dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih, pemerintah bekerja sama dengan 5 universitas dan 2 lembaga, yakni Universitas Airlangga (UNAIR), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). 

 

Diketahui, vaksin corona tersebut dibuat dan dikembangkan dengan virus yang bersirkulasi di dalam negeri. Proses pengembangannya masih terus dikebut dan diperkirakan siap pakai 2022. Dari tujuh vaksin yang diproduksi oleh Universitas dan Lembaga tersebut akan dipilih satu vaksin yang kemudian akan dicanangkan menjadi vaksin merah putih.

 

Menko Muhadjir berpesan kepada tim pengembang vaksin merah putih agar dapat menciptakan terobosan untuk mempercepat produksi vaksin dan memenuhi kebutuhan vaksinasi dalam negeri. 

 

"Karena itu pesan saya meneruskan pesan Bapak Presiden, saya mohon masing-masing pengembang mencoba melakukan koreksi, melakukan reevaluasi terhadap rencana-rencana tahap yang sudah dirancang, dan coba dicari terobosan yang lebih kreatif kira-kira bagaimana supaya produksi bisa dipercepat," pesannya.

 

"Sementara kita tidak akan memerhatikan mana saja, pokoknya yang paling cepat dan tentu saja dengan daya efikasi yang tinggi dan keamanan yang tinggi. Itu saya kira akan mendapatkan perhatian kita semua," imbuh Menko PMK. 

 

Mantan Mendikbud itu pun mengapresiasi kerja keras tim pengembang vaksin merah putih yang telah berusaha maksimal untuk menciptakan sistem kesehatan nasional yang bisa menghadapi virus Covid-19.

 

"Mudah-mudahan semuanya menjadi berkah kita semua. Saya bisa membayangkan betapa gembiranya kita semua pada suatu saat kita bisa men-declare bahwa Indonesia sudah bisa memproduksi vaksin sendiri untuk menangani virus corona ini," pungkasnya.

Kontributor Foto:
Reporter: