Di Tangerang, Bicara Pembangunan Daerah Termasuk Perangi Stunting dan Kemiskinan Ekstrem
KEMENKO PMK -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta organisasi masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam untuk membantu pembangunan daerah. Kolaborasi ini disertai sikap inklusif, tidak pandang bulu dalam membantu dan menebar manfaat untuk pembangunan daerah
Hal itu disampaikannya saat membuka Musyawarah Daerah (Musyda) ke-12 Muhammadiyah dan 'Aisyiyah Kabupaten Tangerang "Membumikan Islam Berkemajuan Mewujudkan Tangerang Gemilang", di Universitas Muhammadiyah A.R Fachruddin, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten pada Minggu (28/5/2023).
Muhadjir yang bertindak sebagai Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Ekonomi Bisnis dan Industri Halal menekankan, setelah Musyawarah Daerah Muhammadiyah dan 'Aisyiyah Kabupaten Tangerang, yang mana telah memilih pengurus dan merumuskan program-program kegiatan, maka langkah selanjutnya adalah berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang.
"Yang dilakukan setelah Musyda, yaitu pentingnya kolaborasi dengan pemerintah daerah Kabupaten Tangerang. Bahkan temanya musyda menjadi satu juga sangat bagus, Mewujudkan Islam Berkemajuan Menuju Tangerang Gemilang. Temanya bagus dan membumi," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, hadir Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, jajaran DPRD, pimpinan dan pengurus, serta pegiat Muhammadiyah dan Aisyiah Kabupaten Tangerang.
Menko PMK menjelaskan, program-program Pengurus Daerah Muhammadiyah dan 'Aisyiyah bisa digerakkan untuk membantu pembangunan dan menangani masalah-masalah daerah seperti kemiskinan ekstrem dan stunting. Berdasarkan data BPS 2022, angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Tangerang masih sekitar 1,52 persen (nasional 2,04 persen), kemudian prevalensi stunting di Kabupaten Tangerang berdasarkan SSGI 2022 sebesar 21,1 persen (nasional 21,6 persen). Target 2024 adalah 0 dan 14 persen.
Karenanya, dia meminta Muhammadiyah dan 'Aisyiyah untuk menguasai data dan detail permasalahan yang ada di sana. Menurutnya, kolaborasi Muhammadiyah dan 'Aisyiyah akan sangat membantu untuk menyelesaikan masalah kemiskinan ekstrem dan stunting. "Pemerintah dengan Muhammadiyah dan 'Aisyiyah harus satu," ucap Muhadjir.
Selain itu Menko PMK berpesan,dalam membangun sekolah Muhammadiyah di sana juga harus memiliki data sebaran umur peserta didik yang didapat dengan berkolaborasi dengan pemda, serta melibatkan universitas. "Saya mohon Universitas Muhammadiyah A.R Fachruddin mempelopori agar kita mulai melakukan edukasi warga Muhammadiyah untuk bergerak dengan data," ucapnya.
Muhadjir menjelaskan bahwa Muhammadiyah dan 'Aisyiyah yang berlandaskan pada pemahaman Surat Al-Maun harus menjadi ideologi dalam bergerak menebar manfaat di bumi untuk seluruh umat manusia. Dia juga menekankan organisasi Muhammadiyah dan 'Aisyiyah harus inklusif, tidak pandang bulu dalam membantu dan menebar manfaat untuk pembangunan daerah. "Itulah yang menurut saya harus dipegang. Semakin bagus dalam berkolaborasi dengan pemerintah daerah, aparat keamanan, juga semua ormas lain dan agama lain juga harus diajak bersama," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Tangerang menyampaikan, pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Tangerang memang memerlukan kolaborasi dengan organisasi masyarakat. "Pembangunan Kabupaten Tangerang supaya bisa dirasakan seluruh warga masyarakat Tangerang maka perlu berkolaborasi dengan organisasi masyarakat seperti Muhammadiyah dan 'Aisyiyah. Semoga bisa terus berkoordinasi dengan Pemda Kabupaten Tangerang," ucap Ahmed Zaki Iskandar.
Usai membuka kegiatan Musyawarah Daerah ke-12 Muhammadiyah dan 'Aisyiyah, Menko PMK bersama Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar juga berkeliling melihat kampus Universitas Muhammadiyah A.R Fachruddin. Dia juga berinteraksi dengan mahasiswa dan melihat langsung ruang kuliah dan melihat kelas praktikum di Laboratorium Teknik Industri.