KEMENKO PMK — Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama Kementerian Koperasi sepakat memperkuat kolaborasi dalam mempercepat pemulihan pascabencana, khususnya di sektor ekonomi.
Komitmen ini disampaikan dalam pertemuan koordinasi antara Asisten Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Kemenko PMK, Monalisa Herawati Rumayar, dengan Deputi Bidang Pengawasan Koperasi Kementerian Koperasi di Jakarta, pada Kamis (25/9/2025).
Monalisa menegaskan bahwa kebijakan pascabencana tidak bisa hanya berfokus pada perbaikan fisik atau infrastruktur, melainkan juga harus menyentuh pemulihan ekonomi masyarakat terdampak. Menurutnya, Kementerian Koperasi memiliki peran strategis untuk mendorong hal tersebut.
“Peran Kementerian Koperasi sangat strategis dalam mendukung pemulihan ekonomi pascabencana. Melalui penguatan Koperasi Merah Putih di desa-desa, kita dapat mewujudkan ketahanan pangan, menyiapkan gudang logistik, serta mendukung penyelenggaraan pasar penyintas bagi masyarakat terdampak,” ujar Monalisa.
Ia menjelaskan, Koperasi Merah Putih dapat menjadi instrumen kunci dalam membangun ketahanan ekonomi lokal. Dengan jaringan koperasi di desa-desa, kebutuhan pokok masyarakat terdampak bencana bisa terpenuhi lebih cepat dan merata. Hal ini sekaligus mengurangi ketergantungan pada distribusi bantuan dari luar wilayah terdampak.
Selain itu, koperasi juga berfungsi sebagai pusat logistik yang menyimpan dan menyalurkan bahan pangan maupun kebutuhan darurat lainnya. Dengan sistem ini, proses rehabilitasi dapat berjalan lebih tertata karena distribusi bantuan bisa dikendalikan melalui satu pintu berbasis komunitas.
Monalisa menambahkan, keberadaan pasar penyintas yang difasilitasi koperasi akan menjadi ruang penting bagi masyarakat terdampak untuk memulihkan kembali aktivitas ekonominya. Pasar ini tidak hanya memberikan peluang usaha bagi penyintas, tetapi juga menjadi wadah interaksi sosial yang memperkuat rasa kebersamaan dalam menghadapi masa pemulihan.