Attachment | Size |
---|---|
Siaran Pers no.30 - Observasi WNI ABK Dilakukan Sangat Hati-hati.docx (40.45 KB) | 40.45 KB |
Jakarta (24/2) -- Pemerintah akan segera melakukan evakuasi terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi Anak Buah Kapal (ABK) World Dream dan juga Diamond Princess. Namun dalam prosesnya, evakuasi akan dilakukan bertahap dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan dari dua kelompok tersebut, evakuasi pertama akan dilakukan terhadap 188 ABK dari World Dream. Evakuasi secara transfer (boat to boat) dari Kapal World Dream ke Kapal Rumah Sakit dr. Soeharso milik TNI.
"Estimasi pemindahan boat to boat akan dilakukan pada tanggal 26 Februari jam 10.00 di Selat Durian dan akan tiba di Pulau Sebaru Kecil 28 Februari sekitar jam 9.00 WIB," ujarnya usai RTM Rencana Pemulangan WNI ABK di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (24/2).
Menurut Menko PMK, observasi di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, akan dilaksanakan selama 14 hari sejak kedatangan di pulau tersebut. Prosedur yang sama dilakukan saat observasi WNI dari Wuhan, Tiongkok, di Pulau Natuna, Kepulauan Riau, beberapa waktu lalu.
Sementara itu, berbagai fasilitas telah tersedia secara lengkap di Pulau Sebaru Kecil yang pada dasarnya merupakan pulau kosong tak berpenghuni. Dipilihnya Pulau Sebaru Kecil pun selain karena pulau tersebut tak berpenghuni juga karena pulau di sekelilingnya yang juga tak berpenghuni sehingga aman.
"Dulunya pulau ini adalah tempat rehabilitasi narkoba. Fasilitasnya lengkap, ada AC-nya juga sama seperti waktu observasi di Natuna dan kita akan pastikan mereka nyaman," tutur Muhadjir.
Sedangkan, untuk proses evakuasi terhadap ABK WNI Diamond Princess yang saat ini masih berada di Perairan Yokohama, Jepang, pemerintah akan sangat berhati-hati dan bertanggung jawab untuk mengamankan dan mengobservasi ABK tersebut, terlebih 264 juta masyarakat Indonesia.
"Pemerintah Indonesia melalui Kemlu akan tetap menjalin komunikasi intensif dan kerja sama dengan Pemerintah Jepang dalam penanganan WNI ABK Diamond Princess di Jepang," tandas Menko PMK.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto secara tegas menyatakan 188 WNI ABK yang akan dievakuasi dari Kapal World Dream dalam keadaan sehat. Mereka semua sudah mengantongi sertifikat sehat dari Hongkong dan jaminan sehat dari pihak Kapal World Dream.
"Tetapi apapun, arahan Pak Presiden semua harus dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian. Beberapa skenario juga sudah kita siapkan, semoga semua bisa berjalan dengan baik," pungkas Menkes. (*)