Pemerintah Berkomitmen Menangkan Bidding Olimpiade Tahun 2032

Jakarta (23/11) -- Menjadi tuan rumah Olimpiade tentunya menjadi target besar hampir seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Kesuksesan penyelenggaraan multievent olahraga terbesar di dunia tersebut adalah pernyataan kemajuan tingkat pembangunan suatu bangsa dibanding dengan negara-negara lainnya di seluruh dunia.

Untuk itu, atas dasar sukses Asian Games XVIII 2018, Indonesia kembali menggantungkan mimpi besarnya pada target yang lebih hebat, yaitu menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.

Pada Rapat Koordinasi Teknis Tingkat Eselon I tentang Persiapan Pemenangan Bidding Olimpiade 2032, yang dipimpin Nyoman Shuida selaku Deputi V Menko PMK, seluruh Kementerian dan Lembaga terkait telah menyatakan komitmennya untuk mendukung pemenangan bidding tuan rumah Olimpiade 2032.

Hal itu dibuktikan dengan segera menindaklanjuti arahan Presiden pada Ratas 4 November 2020 yang membahas secara khusus tentang persiapan pemenangan Indonesia pada bidding tuan rumah Olimpiade 2032, untuk menyiapkan komite khusus, dukungan anggaran, dan road map.

Rapat dilakukan secara hybrid, online dan offline. Hadir secara langsung Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga, Gatot Dewabroto, Deputi Bidang PMK Sekretariat Kebinet, Yuli Harsono, Staf Ahli Menteri PUPR, Direktur Sosial Budaya dan Organisasi Internasional Negara Berkembang Kementerian Luar Negeri, Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (NOC). Sedangkan yang hadir secara daring adalah perwakilan Kementerian Keuangan.

Nyoman menegaskan bahwa road map harus segera disiapkan secara komprehensif yang dapat mengantisipasi semua indikator-indikator pemenangan bidding Olimpiade 2032, baik yang terkait dengan indikator olahraga maupun hal-hal lain di luar olahraga, seperti tingkat ekonomi, sosial budaya, lingkungan, dan lain sebagainya.

"Hal-hal yang terkait konsep penyelenggaraan, strategis kampanye harus termaktub dalam road map pemenangan bididing Olimpiade 2032. Road map juga harus mengakomodasi model bidding baru dari IOC 2032 yang lebih mengedepankan aspek – aspek sosial kemasyarakatan," ujarnya.

Lebih lanjut, salah satu hal penting yang harus dilakukan adalah menyiapkan langkah-langkah edukasi masyarakat secara massif untuk membangun konsensus seluruh bangsa Indonesia bahwa bangsa Indonesia siap mendukung dan siap menyukseskan Olimpiade 2032.

"Hal ini untuk mengantisipasi model penilaian bidding Olimpiade yang langsung menyentuh masyarakat," tandasnya.

Pun demikian dengan pembentukan komite khusus yang saat ini sedang disiapkan oleh Kementerian pemuda dan Olahraga. Komite khusus tersebut akan terdiri dari Kementerian dan Lembaga lintas sektor serta pihak-pihak lainnya yang tekait dalam proses bidding Olimpiade 2032.

Masing-masing Kementerian yang terkait akan segera mengambil langkah nyata untuk menyukseskan bidding. Seperti Kementerian Luar Negeri akan mendorong diplomasi internasional untuk mendapatkan dukungan dunia internasional terhadap penyelenggaraan Olimpiade 2032 di Indonesia.

Begitupun dengan Kementerian PUPR yang siap mendukung penyiapan infrastruktur bagaimanapun arahan IOC nantinya. Kementerian Keuangan juga siap melakukan pendampingan penganggaran yang lebih efisien dan professional.

"Perlu menjadi perhatian bahwa biaya penyelenggaraan Olimpiade 2032 nantinya akan dibiayai dengan model pembiayaan public-privat partnership, sehingga tidak akan menjadi beban besar Pemerintah," pungkas Nyoman.