Pemerintah Siapkan Lansia Berkualitas Hadapi Indonesia Emas 2045

KEMENKO PMK -- Indonesia saat ini tengah menghadapi era bonus demografi, di mana jumlah penduduk produktif lebih banyak daripada penduduk tidak produktif. Era bonus demografi ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2045 yang berbarengan dengan 100 tahun usia emas kemerdekaan Republik Indonesia. 

Karenanya, perlu persiapan yang matang untuk menghadapi era Indonesia Emas 2045. Tidak hanya penduduk usia produktif yang perlu dipersiapkan, tetapi penduduk lansia juga harus dipersiapkan untuk menghadapi era Indonesia Emas. Lansia harus dipersiapkan menghadapi era Indonesia Emas dalam keadaan sehat dan bahagia.

Plt Asisten Deputi Bidang Disabilitas dan Lansia Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK Ade Rustama menjelaskan, Kemenko PMK akan berupaya mengakselerasi program-program dan isu lansia sejak ke hulu hingga hilir, termasuk mempersiapkan lansia menghadapi era Indonesia Emas 2045.

Ade menjelaskan, pemerintah terus mempersiapkan investasi modal manusia disiapkan dengan baik. Mulai dari sebelum kelahiran, usia dini, remaja, dewasa, sampai usia lansia.

Hal itu disampaikan Ade dalam webinar bertajuk "Brain & Neuroscience Penuaan Dini bagi Lanjut Usia dalam memecahkan masalah GOAL-TARGET-INDIKATOR-SARANA 100 Tahun NKRI serta Aktif di masa Pandemi Covid 19", pada Rabu (4/8).

"Untuk lansia, paling tidak kami mencatat beberapa yang dibutuhkan lansia dalam mewujudkan kelanjutusiaan. Lingkungan ramah lansia, penyelarasan sistem kesehatan, termasuk pengembangan sistem jangka panjang juga," ujarnya. 

Rapat koordinasi menghadirkan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia  Prof.DR.Dr.Teguh Ranakusumah, yang juga merupakan dokter spesialis saraf. Teguh menerangkan konsep Brain & Neuroscience untuk menciptakan lansia yang berkualitas menghadapi era Indonesia Emas 2045.

Lebih lanjut teguh menjelaskan, konsep Brain and Neuroscience ini dimaksudkan menciptakan kehidupan manusia yang berkualitas dan bahagia yang juga akan meningkatkan kualitas hidup. Sehingga bisa menciptakan lansia yang sehat mandiri, aktif, dan martabat.

Sebagai informasi, webinar ini turut dihadiri oleh Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK Tubagus Ahmad Choesni sebagai pembuka acara, dan turut dihadiri oleh para stakeholder terkait di Kementerian dan lembaga serta akademisi dari perguruan tinggi. (*)

Kontributor Foto:
Reporter: