Manado (5/4) -- Pendidikan sebagai gerbang menuju kehidupan yang lebih baik harus diisi dengan berbagai ilmu yang bermanfaat. Di pondok pesantren, para santri seyogianya memperoleh pendidikan seimbang antara ilmu agama dan ilmu duniawi.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Sartono menilai pendidikan di ponpes sejauh ini sudah cukup baik.
"Anak-anak pesantren selain belajar agama juga belajar dunia. Karena kita tidak bisa menafikkan anak-anak harus bisa mandiri sehingga mereka harus kita bekali ilmu dunia. Dunianya dulu yang kita kuasasi baru kemudian menuju akhirat yang lebih baik, sebagaimana doa yang selalu kita mohonkan "Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina 'adzabannar"" ujarnya saat berkunjung ke Ponpes Darul Istiqomah, Manado, Sulut, Minggu (5/4).
Agus yang hadir mewakili Menko PMK Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa pemerintah telah berupaya melalui kerja sama beberapa perguruan tinggi yang memiliki Centre of Excellence untuk memberikan pelajaran ilmu tepat guna kepada para santri di ponpes.
"Saya berharap dan berpesan kepada para santri agar menjadi lebih mandiri. Kalau mereka bisa mandiri negara ini bisa makmur," ungkapnya.
Namun, ia mengakui bahwa keberhasilan pendidikan tidak lepas dari peran guru. Oleh karenanya, pemerintah memberikan kesempatan bagi para guru termasuk guru-guru di ponpes untuk mengikuti program PPPK.
Sehingga demikian, tutur Agus, harapannya para guru dapat memperoleh kesejahteraan yang lebih baik di samping hak-hak yang sudah diberikan oleh pemerintah maupun sekolah.
"Menyambut pelaksanaan pendidikan tatap muka (PTM) yang akan dimulai bulan Juli-Agustus mendatang, para guru dan tenaga pendidik juga akan kita prioritaskan untuk mendapatkan vaksin," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, pemerintah telah membuat kebijakan untuk kembali melaksanakan PTM di tengah pandemi yang hingga kini masih berlangsung. Agus pun berpesan seluruh stakeholder di lingkungan pendidikan termasuk ponpes agar selalu menerapkan protokol kesehatan demi mencegah penularan Covid-19.
Para guru sekalipun nanti sudah divaksin jangan lengah karena vaksin bukan satu-satunya. Ini adalah bagian dari ikhtiar kita. Kalau kita taat menjalankan protokol kesehatan, bukankah ini juga bagian dari keimanan kita karena bukan hanya menjaga kita tapi juga menjaga keselamatan orang lain. Jadi di setiap kesempatan, anak-anak harus terus diingatkan," pungkas Agus.
Pada kesempatan tersebut, ia pun mengunjungi SMP Katolik Santa Monika untuk melihat kesiapan PTM dan berdialog dengan para guru dan siswa. Dalam rangkaian kunjungan kerja itu juga, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Agus Sartono bersama Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Agus Suprapto juga berkunjung ke Desa Tiwoho, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara untuk meninjau perkembangan penanganan stunting sebagai upaya pembangunan SDM Indonesia yang berkualitas.