Penta Helix Menjadi Kunci Pemulihan Ekonomi di Desa Penglipuran

KEMENKO PMK -- Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) melalui Asisten Deputi Pemerataan Pembangunan Wilayah melakukan kunjungan ke Desa Wisata Penglipuran dalam rangka penguatan ketahanan ekonomi dalam pembangunan wilayah yang berada pada Desa Kubu, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. 

 

Desa Penglipuran Bangli merupakan Desa Wisata yang terkenal karena masih menjalankan dan melestarikan nilai-nilai kebudayaan, kearifan lokal, adat istiadat, dan warisan leluhur berupa tata ruang Desa. Tata ruang yang diterapkan oleh Desa Wisata Penglipuran adalah Tri Mandala dengan membagi menjadi 3 zona sesuai dengan nilai kesuciannya. Masyarakat Desa Wisata Penglipuran Bangli memiliki filosofi mengenai keseimbangan hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungannya.

 

Asisten Deputi Pemerataan Pembangunan Wilayah Kemenko PMK Mustikorini Indrijatiningrum menyampaikan, penerapan konsep kerjasama ”Penta Helix” merupakan kunci untuk memulihkan kembali keadaan ekonomi di Desa. 

 

“Kolaborasi pentahelix ini menjadi adalah kunci dari pembangunan wilayah yaitu kerja sama yang dilakukan antara pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi, komunitas, dan media untuk memulihkan kembali perekonomian masyarakat yang sedang menurun akibat pandemi” ujar Indri.

 

Kemenko PMK disambut oleh I Nengah Moneng selaku kepala pengelola Desa Wisata Penglipuran. I Nengah Moneng menuturkan, sebagai Desa adat yang memiliki hak otonom dalam hal pelaksanaan adat, masyarakat Desa Penglipuran telah berkomitmen untuk menjaga serta mempertahankan kelestarian budaya serta tradisi, yang dibawa leluhur sejak sekitar abad ke 13 masehi.

 

I Nengah Moneng menjelaskan bahwa kerja sama “Penta Helix” merupakan konsep yang telah diterapkan oleh Desa Penglipuran untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini pemerintah berperan mendampingi, memfasilitasi, dan menjadi regulator Desa untuk dapat bekerja sama dengan pelaku usaha, perguruan tinggi, dan media sosial. Salah satu hasil kerja sama tersebut adalah dinobatkannya Desa Penglipuran sebagai Desa terbaik dan terbersih ke 3 (tiga) di dunia oleh berbagai media massa nasional maupun internasional.

 

Kemenko PMK mengakhiri kunjungannya dengan memsosialisasikan protokol kesehatan dan pemberian masker kepada pengelola Desa Wisata Penglipuran. Selain itu, Kemenko PMK juga menghimbau agar Desa Wisata Penglipuran dapat kembali beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan sebelum memasuki Kawasan wisata yaitu mencuci tangan dengan sabun, wajib menggunakan masker, dan suhu badan kurang dari 37,3˚. 

 

Menutup kunjungannya, Asdep Indri berharap, kesuksesan Desa Wisata Penglipuran bisa ditiru oleh desa-desa wisata lainnya. "Kemenko PMK berharap untuk desa-desa yang memiliki potensi wisata bertema kebudayaan dapat mereplikasi Desa Penglipuran sebagai contoh," tutupnya. (*)

Kontributor Foto:
Editor :
Reporter: