Siapkan SDM Unggul Menuju Indonesia Emas 2045, Kemenko PMK Gelar Persiapan Launching Perpres No. 68 Tahun 2022

Siapkan SDM Unggul Menuju Indonesia Emas 2045, Kemenko PMK Gelar Persiapan Launching Perpres Nomor 68 Tahun 2022

Menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo pada September 2021 yang lalu kepada Menko PMK untuk melakukan orkestrasi berbagai kebijakan vokasi, Kemenko PMK berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Sistem Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi April 2022 yang lalu. 

Perpres 68 Tahun 2022 merupakan penguatan sekaligus perluasan dari Inpres 9 Tahun 2016, sehingga tidak hanya mencakup SMK, tetapi juga pendidikan tinggi vokasi dan pelatihan vokasi. 
Tujuan perpres ini adalah menyiapkan SDM yang kompeten, produktif dan berdaya saing dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. 

Perpres ini mengamanatkan perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi dari yang selama ini berorientasi suplai menjadi berorientasi kebutuhan pasar kerja (demand oriented).

Angkatan kerja yang lulus bertambah ± 3,5 juta orang setiap tahunnya. Sementara itu, banyak dari lulusan menengah yang tidak bisa masuk ke perguruan tinggi. Mereka harus dibekali kompetensi agar dapat menjadi SDM yang berkualitas dan berdaya saing. Sementara angkatan kerja eksisting yang berjumlah 144 juta lebih juga perlu diberikan peningkatan kompetensi untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi terkini. 

Dalam rangka sosialisasi program revitalisasi diklat vokasi, penyamaan persepsi seluruh stakeholder, dan membangun komitmen bersama dan aksi nyata gotong royong penyiapan SDM unggul dan berkualitas, pagi ini, bertempat di Hotel Grand Mercure Hayam Wuruk Jakarta, Kemenko PMK mengundang sejumlah kementerian, lembaga dan stakeholder terkait untuk membahas persiapan launching Perpres Nomor 68 Tahun 2022 tentang Program Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi, yang menurut rencana akan dilaksanakan pada 21 Februari mendatang di Jakarta. 

Rakor dihadiri oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi Maritim Kemenko Marves Sugeng, Sekretaris BNSP, Direktur PKN STAN, Direktur Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan Kemnaker, Sekretaris Kelompok Kerja Vokasi KADIN Heru Dewanto, Kepala BRSDM Kelautan dan Perikanan, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Idi Warsanti, Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan, Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan, Bappenas, Kemdikbudristek, Kemenparekraf, Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH (GIZ), Kemenperin, Kemenko Ekon, Kemenhub dan Kemdagri.

“Kami sampaikan terima kasih dan apresiasi atas komitmen semua pihak yang terlibat sejak proses terbitnya perpres tersebut hingga peluncuran dan implementasi Stranas Vokasi nanti. Kehadiran dan juga partisipasi aktif Bapak/Ibu seluruh stakeholders hari ini menjadi bagian penting dalam proses revitalisasi vokasi”, tutur Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito.

Sebagai tonggak kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jerman dalam bidang pendidikan dan pelatihan vokasi, di hari yang sama juga akan dilaksanakan Konferensi Nasional Vokasi untuk membahas lesson learnt antar dua negara serta pembentukan TKDV dan penyerahan mandat dari TKNV ke daerah. 

Acara diperkirakan akan menghadirkan kurang lebih 700 peserta dari seluruh stakeholders yang terdiri dari kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha dan mitra. Rapat hari ini juga memutuskan tema yang akan menjadi tagline nasional dalam implementasi program dan aksi nyata vokasi, logo, dan motto yang akan digunakan dalam konferensi.

“Semoga acara berjalan dengan sukses dan bermanfaat bagi kemajuan negara kita”, ucap Staf Ahli Bidang Ekonomi Maritim Kemenko Marves Sugeng menutup rakor.

Kontributor Foto:
Reporter: