Warsito Paparkan Desain Besar PMK di Depan Kader PMII, Ajak Kolaborasi dan Bersinergi

KEMENKO PMK — Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Warsito mengisi agenda diskusi panel dalam Rapat Kerja Nasional II Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), pada Jum’at (26/5) dengan tema “Kebijakan Nasional Peningkatan Kualitas dan Transformasi Pendidikan Tinggi Vokasi dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia” dihadapan para alumni dan kader PMII se-Indonesia.

Warsito menyampaikan sasaran pokok 2020-2024 dalam bidang pembangunan manusia dan kebudayaan, dimana salah satu yang turut dibahas adalah memastikan 90 persen penduduk lansia tidak kesulitan kognitifnya. Melihat sasaran tersebut, Warsito menjelaskan bahwa pendampingan sejak dini harus tepat agar kedepan tidak menjadi “beban” pemerintah. 

“Melihat ini menjadi penting memastikan KIP dapat tepat sasaran. Saya tadi mendengar IKA-PMII banyak bertebaran aktif di sejumlah tempat daerah, dalam konteks ini bagaimana kita perlu bersama-sama memastikan KIP yang disalurkan benar-benar tepat sasaran sehingga mampu mengangkat usia produktif sehingga mampu berkinerja,” ujar Warsito.

Warsito turut memaparkan gambaran besar terkait empat pilar dalam visi pembangunan Indonesia menuju tahun 2024, dimana salah satu diantaranya adalah pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam salah satu pilar tersebut, Warsito menjelaskan bahwa terdapat sejumlah komponen yang menyertainya, yakni kependudukan, pendidikan, kesehatan, penguasaan IPTEK, kebudayaan, serta ketenagakerjaan.

Menurut Warsito dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing terdapat beberapa strategi yang akan terus dilakukan oleh pemerintah, yakni mengendalikan pertumbuhan penduduk dan memperkuat tata kelolanya, memperkuat pelaksanaan perlindungan sosial, meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan, meningkatkan pemerataan layanan pendidikan yang berkualitas, meningkatkan kualitas anak, perempuan dan pemuda, hingga upaa untuk terus mengentaskan kemiskinan, serta meningkatkan produktivitas dan daya saing.

“IKA-PMII memiliki identitas ‘Aswaja’ yang menjadi motor, menjadi sebuah modal yang akan terus menumbuhkan identitas-identitas dan karakter yang terus berkelanjutan dan menjadi pondasi yang bagus,”  tutur Warsito.

Warsito juga turut menyampaikan pihaknya sedang berusaha keras dalam meningkatkan kualitas angkatan kerja Indonesia sebagai bagian dari arahan Presiden Joko Widodo dalam program prioritas yang tertuang dalam Perpres 68 Tahun 2022. Dijelaskan bahwa tujuan dari Perpres tersebut adalah untuk mewujudkan SDM vokasi yang kompeten, dibutuhkan pasar kerja, dan/atau mampu berwirausaha.

“Kita tidak bisa bekerja dengan berbasis sektoral, kita harus menyatukan seluruh elemen-elemen terkait sehingga target-target pembangunan manusia dalam konteks pendidikan dan pelatihan vokasi dapat berjalan sesuai harapan,” kata Warsito.

Menutup diskusi, Warsito menyampaikan pihaknya membuka diri bagi IKA-PMII untuk dapat berkolaborasi melalui program-program yang ada di organisasi tersebut. Warsito mengajak IKA-PMII yang memiliki akses dan sumber daya yang luas untuk ikut membangun Indonesia melalui karakter “Aswaja” yang dimilikinya

“Kami Kemenko PMK serta pemerinta secara umum membuka diri untuk saling bahu-membahu membangun Indonesia,” pungkas Warsito.

Kontributor Foto:
Reporter: