Berkunjung ke Natuna, Menko PMK Pastikan Upaya Tanggap Bencana Berjalan Baik

KEMENKO PMK -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala BNPB Suharyanto, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Bupati Kabupaten Natuna Wan Siswandi serta pejabat perwakilan Kementerian dan Lembaga terkait meninjau lokasi bencana tanah longsong di Kabupaten Natuna untuk memastikan kondisi penanganan darurat pasca bencana yang terjadi pada hari Senin, 6 Maret 2023 pukul 11.15 WIB berjalan dengan baik.

“Untuk tahap tanggap bencana masih terus dilaksanakan oleh Bapak Kepala BNPB yaitu memberikan pelayanan semaksimal mungkin untuk pemenuhan kebutuhan dasar, rasa nyaman, rasa aman kepada para pengungsi. Karena jumlah pengungsi sampai sekarang sudah mencapai 1.216 orang,” ujar Muhadjir dalam kunjungannya ke Kabupaten Natuna pada Jum’at (10/3).

“Untuk tahap berikutnya, Bapak Menteri PUPR sudah memutuskan akan ada program relokasi. Walaupun yang terkena langsung hanya 30 rumah, tetapi karena itu termasuk zona merah, maka untuk sementara akan disediakan relokasi sekitar 100 rumah,” imbuhnya.

Dua desa yang terdampak bencana diantaranya adalah Desa Pangkalan dan Desa Jemajik yang berada di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna. Daerah yang terdampak paling parah adalah Desa Pangkalan Dusun Genting. Kejadian bencana longsor ini mengakibatkan korban jiwa dengan total korban sampai dengan hari ke empat masa tanggap darurat mencapai 32 teridentifikasi meninggal dan 1 belum teridentifikasi, 21 orang masih dinyatakan hilang, serta 3 orang dalam keadaan kritis.

“Didoakan semoga jangan ada longsoran lagi. Kalau potensi semua bisa diantisipasi, yang penting waspada. Mudah-mudahan ini yang terakhir, tidak ada kejadian yang serupa di Kabupaten Natuna,” ujar Muhadjir.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang juga turut hadir dalam tinjauan langsung tersebut menambahkan bahwa relokasi rumah akan segera dilakukan pemetaan agar pemulihan pasca bencana dapat dilakukan sesegera mungkin. 

"Relokasi rumah yang diajukan oleh Bapak Bupati sebanyak 100 rumah. Hal ini dilakukan guna menghindari pembangunan kembali di wilayah wilayah rawan bencana. Sehingga kita berharap pemerintah pusat dan daerah dapat bersinergi dengan baik dalam membangun rumah yang aman dan nyaman untuk masyarakat,” tutur Menteri Basuki.

Menko Muhadjir beserta rombongan bertolak ke Kabupaten Natuna menggunakan helikoper BNPB yang kemudian meneruskan perjalanannya menggunakan helikopter yang sama menuju Kecamatan Serasan. Seusai meninjau lokasi dan memberikan sejumlah bantuan kepada para korban, rombongan langsung bertolak kembali ke Jakarta pada Jum’at sore sekitar pukul 18.35 WIB.

Hujan dengan intensitas tinggi selama empat hari disertai struktur tanah yang labil diindikasi sebagai penyebab terjadinya longsor di dua desa tersebut. Hal ini mengakibatkan 30 unit rumah rusak berat, satu mushola rusak berat, sepanjang 1 km jalan tidak bisa dilewati karena tertutup material, tiga tiang listrik tumbang, terganggunya operator jaringan internet, serta rusaknya sarana air bersih.

Pulau Serasan adalah salah satu dari 272 pulau dengan topografi perbukitan yang memiliki luas sekitar 48,63 km², dimana secara geologi terbentuk dari bebatuan dan pasir. Desa Pangkalan dan Desa Jemajik yang terkena longsor merupakan dua dari beberapa desa yang terletak di area perbukitan yang memiliki kontur tanah yang labil.

Kontributor Foto:
Reporter: