Internalisasi Pancasila Lewat Pembiasaan

Jakarta (1/6) -- Indonesia memiliki pancasila sebagai sebuah ideologi bangsa. Internalisasi nilai-nilai pancasila harus mulai ditanamkan sejak dini agar dapat terus diimplementasikan melalui kebiasaan hidup sehari-hari.

 

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Sartono mengatakan bahwa pendidikan pancasila tidak bisa hanya diajarkan secara formal di sekolah.

 

"Pendidikan tidak hanya pendidikan formal. Untuk melakukan internalisasi pancasila, kita harus membangun keinginan berulang-ulang melalui pembiasaan sehari-hari," ujarnya mewakili Menko PMK saat webinar memperingati Hari Lahir Pancasila, Selasa (1/6).

 

Nilai-nilai pancasila yang harus dibangun melalui pembiasaan sejak dini yaitu terkait nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kebijaksaan, dan keadilan sosial. Setiap anak bangsa Indonesia harus meyakini dan mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

 

Implementasi terhadap nilai-nilai itulah yang nantinya akan membentuk karakter manusia Indonesia yang tangguh dan berdaya saing. Tentunya dengan dilandasi sifat kerja keras, gotong-royong, dan integritas.

 

"Sekali lagi, ini hanya bisa dilakukan dengan pendekatan pembiasaan. Pembangunan karakter itu harus dilakukan melalui pembiasaan, tidak bisa diomongkan dan harus ditanamkan sejak PAUD dan harus seimbang antara pendidikan karakter dan pendidikan kognitif" tuturnya.

 

Lebih lanjut, Agus menekankan pendidikan bahwa setiap orang harus menjadi guru yang dapat mencontohkan perilaku berlandaskan pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Momentum peringatan Hari Lahir Pancasila juga harus menjadi refleksi bagi setiap individu dalam melakukan internalisasi dan implementasi pancasila.

Kontributor Foto:
Reporter: