Kinerja KSP di Kemenko PMK Harus Semakin Proaktif, Inisiatif dan Responsif

KEMENKO PMK - Dalam penanganan berbagai kegiatan koordinasi, sinkronisasi dan pengendalian  (KSP) di Kemenko PMK, selain koordinasi dalam bentuk rapat, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengimbau perlu ada koordinasi di lapangan.

“Tugas kita KSP adalah mulai dari perencanaan, pelaksanan dan juga monitoring serta evaluasi. Jadi KSP itu mulai dari perancanan yang dilakukan saat rapat, sementara kalau pelaksanaan harus di lapangan,” ungkap Muhadjir saat memimpin apel pegawai di kantor Kemenko PMK, Senin (18/7).

Menko PMK mengingatkan, dengan mengkoordinasikan 7 (tujuh) kementerian dan beberapa lembaga, peran para pejabat dan staff Kemenko PMK adalah menjadi perpanjangan dari Menko PMK untuk melaksanakan tugas KSP.

“Usahakan para pejabat dan staff betul-betul menjadi inisiator dan pemrakarsa setiap koordinasi itu, jangan hanya sekedar menjadi pengikut, tugas di PMK adalah mengambil inisiatif setiap aturan dan program yang sudah ditugaskan untuk menjadi koordinator dari K/L yang harus di kendalikan,” jelas Muhadjir.

Lanjutnya, pelaksanan KSP harus semakin dalam dan tajam dengan mencari terobosan dan inovasi baru, proaktif dan inisiatif, serta responsif terhadap isu-isu yang berkembang di masyarakat dan tidak sekadar business as usual atau sekedar mengikuti seminar/webinar tetapi harus fokus menyelesaikan isu strategisnya

Sebagai kementerian koordinator, Kemenko PMK dinilai harus bisa bekerja secara bersama sebagai teamwork baik di lingkungan antar-unit di internal, maupun kerjasama teamwork dengan lingkungan eksternal yaitu Kementeran/Lembaga yang dikoordinasikan.

“Kita juga harus bisa berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik dan sinergis dengan pemangku kepentingan dalam upaya percepatan serta intervensi program secara menyeluruh agar target nasional dapat tercapai,” tambahnya.  

Sementara itu, pada triwulan kedua tahun ini Menko PMK mengucapkan terima kasih atas capaian kinerja pegawai Kemenko PMK, terutama terkait bidang KSP yang menjadi tanggungjawab dalam beberapa program nasional dan isu-isu strategis di bidang PMK di tahun 2022, antara lain: gerakan nasional revolusi mental, penanganan Stunting, pengurangan kemiskinan ekstrem, dan revitalisasi vokasi.

Pada gerakan nasional revolusi mental telah dilaksanakan “Aksi Nyata Penanaman Sepuluh Juta Pohon” sebagai rangkaian konferensi Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) pada 24 – 28 Mei 2022 lalu di Bali. 

“Saya berharap Aksi tersebut, dapat menumbuhkan budaya menanam dan peduli terhadap lingkungan kepada kita semua, khususnya generasi muda. Seluruh karyawan harus bisa menjadi contoh di lingkungan masing-masing untuk menjadi pelopor masyarakat yang suka menanam,” pungkasnya.

Selain itu Menko PMK juga turut mengimbau seluruh pegawai agar tetap mematuhi prokes dan waspada Covid-19.

“Pandemi Covid belum sepenuhnya tuntas, diharapkan semuanya mematuhi seruan pemerintah terutama aturan bagi yang bepergian harus sudah booster dan saya harap semua pegawai dan karyawan sudah booster,” tutup Menko PMK.

Kontributor Foto:
Reporter: