Koordinasi dan Realisasi Bansos di Lapangan Makin Baik

Jakarta (9/5) -- Memasuki tahap II penyaluran bantuan sosial (bansos) presiden bagi masyarakat terdampak Covid-19, khususnya di DKI Jakarta, baik koordinasi maupun secara teknis di lapangan sudah berjalan sebagaimana mestinya.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) memastikan bahwa secara umum, penyaluran bansos telah sampai kepada masyarakat yang membutuhkan. Bahkan hal tersebut dilakukan dengan semangat berbagi dan gotong-royong.

"Saya kira sudah semakin baik. Koordinasi dengan Pak RT/RW untuk masalah data terus kita perbaiki, di level masyarakat untuk pembagiannya pun sangat mengedepankan azas gotong-royong," ujarnya usai kunjungan ke RW 02 dan 01, Kelurahan Duri Kepa dan RW 02 Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (9/5).

Selain mengapresiasi kerja keras para perangkat desa terutama RT/RW, lurah, hingga camat serta semangat masyarakat untuk saling berbagi, Muhadjir mengungkapkan bahwa pemerintah akan terus semaksimal mungkin berupaya memberikan yang terbaik dalam membantu masyarakat. 

"Dalam kondisi seperti ini kita sama-sama memahami, yang penting disepakati dengan baik, jangan ribut, dan dirasakan bersama serta kita syukuri. Percayalah bahwa pemerintah juga sedang berupaya agar Covid-19 ini segera berakhir," ucapnya. Diharapkan pada penyaluran tahap III Bantuan Presiden di DKI Jakarta, sudah dapat diberikan kepada 1,3 juta Keluarga, serta sudah terpisah dengan alokasi bantuan dari pemerintah provinsi DKI Jakarta sebanyak 800 ribu Keluarga.

Berdasarkan data, realisasi penyaluran bansos untuk DKI Jakarta tahap I sudah 100% rampung atau dalam arti tersalurkan semua ke masyarakat. Per-8 Mei 2020, penyaluran tahap II sudah sekitar 7,8% atau sebanyak 73.535 KPM dari total 940.012 KPM.

Adapun jenis bantuan untuk program bansos presiden tahap II ialah berupa beras 25 kg yang berasal dari Bulog. Sejalan dengan itu, bantuan paket sembako tahap I di  wilayah Bodetabek juga sudah mulai berjalan dengan target 516.407 KPM.

"Saya sudah sampaikan ke Bulog supaya berasnya ini kalau bisa jangan yang langsung 25 kg, tetapi yang dalam bentuk 10 kg, 10 kg, dan 5 kg sehingga lebih mudah kalau mau dibagi-bagi. Yang penting kita utamakan semangat gotong-royongnya tadi," pungkas Menko PMK.

Pada kesempatan tersebut, turut mendampingi Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dan Perlindungan Sosial Kemenko PMK Tubagus A Choesni, Direktur Komersial Bulog, dan pemerintah daerah serta aparat RW/RW di Jakbar. (*)

Kontributor Foto: