Laksanakan Sholat Ied Jumat ini, Menko PMK : Perbedaan Itu Biasa, Pemerintah Mengakomodasi Semua

KEMENKO PMK -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy melaksanakan ibadah Shalat Ied bersama para jamaah Muhammadiyah di Halaman Parkir Gedung Pusat Dakwah, Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jakarta, pada Jum’at (21/4/2023). Muhadjir menerangkan meskipun sempat dibarengi hujan gerimis, Shalat Ied tetap dilaksanakan secara khusyuk dan khidmat.

“Semuanya berjalan lancar walaupun hujan gerimis, tetapi saya lihat jamaah tetap bertahan mendengarkan khutbah sampai selesai. Khutbahnya sangat bagus, semangat, tetapi juga memberikan kesejukan,” ujar Muhadjir.

Muhadjir menyampaikan perbedaan pelaksanaan ibadah Shalat Ied yang dilaksanakan oleh jamaah Muhammadiyah dengan pemerintah merupakan persoalan yang biasa. Muhadjir menuturkan bahwa pemerintah tetap mengakomodir semua dan tidak ada yang didiskriminasi. Namun demikian, pemerintah memang harus memberikan keputusan untuk menentukan waktu jatuhnya 1 Syawal sesuai dengan perhitungan yang dilakukan.

“Buktinya saya hari ini sebagai Menko PMK juga melaksanakan Shalat Ied pada gelombang pertama. Kalau yang melaksanakan pada gelombang kedua besok juga tentu saja kita memberikan selamat. Saling memberikan semangat, tidak ada masalah,” ucap Muhadjir.

Menjelaskan tentang jamaah Muhammadiyah yang tidak diberikan izin tempat untuk melaksanakan Shalat Ied, Muhadjir mengatakan bahwa semua itu merupakan sesuatu yang biasa, bisa terjadi karena kurangnya informasi, kesalahpahaman, kurangnya pengertian, dan sebagainya. Muhadjir mengajak masyarakat agar menahan diri dan tidak tergesa-gesa memberikan reaksi langsung tentang persoalan yang belum diketahui duduk perkaranya.

“Itu biasa, kalau masih ada kurang informasi, kesalahpahaman, harus kita tangani dengan dingin, kepala dingin, hati yang dingin, tidak udah grusa-grusu. Tidak kemudian langsung bereaksi. Apalagi kita sedang menjalankan ibadah puasa,” jelas Muhadjir.

Muhadjir mengajak semua umat Islam untuk tidak terlalu berlebihan menyambut hari raya Idul Fitri. Semua umat Islam tidak perlu merasa paling menang dan paling benar, apalagi terlalu vulgar. Menurutnya hal ini berlaku bagi semua umat Islam, tidak hanya Muhammadiyah.

“Harus kita laksanakan dengan penuh rendah hati, menggembirakan, itu saja. Jadi saya kira tidak hanya Muhammadiyah, semua tidak usah menikmati kemenangan seolah-olah paling benar. Tetapi yang penting kita telah melaksanakan ibadah dengan baik, dengan khusuk,” kata Muhadjir.

Menutup sesi, Muhadjir menyampaikan ucapan selamat menyambut Idul Fitri bagi semua umat Islam dan berharap masyarakat dapat menikmati dan bergembira menyambut hari baik ini bersama keluarga dan sanak saudara.

“Saya mengucapkan selamat Idul Fitri 1 Syawal 1444 H. Apabila ada kesalahan, ada kekhilafan, mohon dimaafkan, taqabbalallahu minna wa minkum, mudah-mudahan Allah menerima ibadah ramadhan kita dan mengabulkan semua permintaan kita,” tutup Muhadjir.

Kontributor Foto:
Reporter: