Menko PMK Ajak Warga Alor Bangkit

Alor (5/5) -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy kembali melanjutkan peninjauan lokasi terdampak bencana badai siklon tropis Seroja yang melanda sebagian wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) awal April lalu.

 

Didampingi Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menko PMK mulai bertolak dari Landasan Udara (Lanud) El Tari di Kota Kupang sekitar pukul 8.30 WITA, Selasa (4/5) menuju Bandara Mali Pulau Pantar di Kabupaten Alor menggunakan pesawat baling baling Caravan milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berkapasitas 8 penumpang.

 

Setiba di Bandara Mali pukul 9.20 WITA, Menko PMK bersama Mensos, Staf Khusus Kemenko PMK, dan Deputi BNPB melanjutkan penerbangan menuju Desa Tamalabang, Kecamatan Pantar Tengah, Pulau Pantar, Kabupaten Alor, dengan pesawat Heli serie MH-65 Dolphin milik BNPB dan mendarat di sekira pukul 9.35 WITA. 

 

Menko PMK dan rombongan disambut tarian rancak Lego-Lego kreasi siswa SMAN Tamalabang. Disusul kemudian lagu “Doa Anak Negeri” yang dilantunkan Yomi Yorinasi, siswi SD GMIT Tamalabang. Muhadjir Effendy yang terpukau dengan suara si gadis kecil, turun dari kursi. Mantan mendikbud itu pun berjongkok, mengambil video dengan HP sampai lagu itu selesai. “Bagus sekali,” serunya sambil tepuk tangan. 

 

Dalam sambutannya di depan warga, Muhadjir mengajak warga Alor untuk bangkit. Dirinya bersama Mensos diutus Presiden Jokowi untuk melihat langsung lokasi bencana dan bersilaturahmi dengan warga. Menko PMK pun mempersilakan Bupati Amon Djobo tak segan-segan menghubungi dirinya. Muhadjir akan menghubungkan keperluan itu dengan kementerian dan lembaga, setidaknya yang berada di bawah koordinasi Kemenko PMK termasuk BNPB.

 

“Yang penting bagaimana bencana ini bisa membuat warga bangkit menjadi lebih baik bersama NKRI,” tutur Muhadjir.

 

Berdasarkan pantauan dari helikopter menjelang mendarat di Pulau Pantar, kerusakan memang meluas. Banyak bekas aliran banjir bandang dari atas bukit dan menyapu pemukiman. Puing-puing berserakan di sekitar pantai. Topografi Pulau Pantar berbukit bukit dan pemukiman banyak dibangun di sekitar pantai. 

 

Bupati Amon Djobo menyebut bencana siklon tropis seroja belum pernah terjadi di Provinsi NTT. Berbeda dengan gempa bumi biasa, siklon tropis seroja berbentuk banjir bandang, tanah longsor, sekaligus gelombang pasang.

 

Setidaknya, 2.442 rumah rusak dan 29 orang wafat serta 12 hilang. “Yang hilang sudah kami doa tutup. Yang kita urus yang masih hidup,” ujar Bupati.

 

Pada kesempatan tersebut, Menko PMK, Mensos, dan BNPB menyerahkan bantuan 200 paket sembako, cadangan beras pemerintah 58.025 kg atau senilai Rp 580 juta serta santunan ahli waris satu orang sebesar Rp15 juta.

 

*Kunjungan Kedua Muhadjir*

 

Dalam perbincangan, Bupati menyatakan kegembiraannya karena Menko PMK kembali berkunjung ke Alor. Dia sebagai bupati pernah menyambut Muhadjir saat masih menjabat Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada 2015 silam.

 

“Waktu itu Pak Muhadjir membantu pengembangan warga kami lewat Universitas Muhammadiyah,” ucapnya. Muhadjir juga menceritakan setidaknya ada lima dosen asal Alor yang dia angkat kala itu.

 

Sementara, usai meninjau di Kabupaten Alor, Menko PMK beserta rombongan kembali ke Lanud El Tari di Kupang guna mengisi bahan bakar pesawat yang akan digunakan terbang kembali untuk melakukan peninjauan di beberapa pulau lain seperti Pulau Sabu dan Pulau Rote.

 

Sedangkan sehari sebelumnya, diketahui Menko PMK dan Menteri PPPA berkunjung ke Desa Pukdale, Kabupaten Kupang, guna melakukan peninjauan serupa terhadap lokasi terdampak bencana siklon seroja. Di samping juga berkoordinasi langsung dengan pemerintah daerah dan masyarakat setempat guna menanggulangi permasalahan dampak yang ditimbulkan. (*)

Kontributor Foto:
Reporter: