Menko PMK Tekankan Transformasi sebagai Kunci NU Hadapi Tantangan Zaman

KEMENKO PMK — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, menekankan bahwa transformasi adalah langkah strategis bagi Nahdlatul Ulama (NU) untuk tetap relevan di tengah tantangan zaman. 

Hal itu disampaikan saat menyampaikan pidato kunci dan membuka Kongres Pendidikan Nahdlatul Ulama dengan tema Transformasi Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045 dan Kemaslahatan Umat Manusia, yang diselenggarakan di Hotel Bidakara Jakarta, pada Rabu (22/1/2025).

“Transformasi itu perubahan yang terkendali dan terarah. Bukan sekadar perubahan, tetapi menuju keadaan yang lebih baik,” ujar Menko PMK.

Menko PMK mengungkapkan bahwa disrupsi di berbagai sektor, khususnya sains dan teknologi, menjadi tantangan besar yang tidak bisa dihindari oleh dunia pendidikan. Menurutnya, lembaga pendidikan NU harus mampu beradaptasi dengan cepat agar tidak tertinggal.

“NU harus punya lembaga pendidikan abad 22, berorientasi pada future studies, dan kuat di STEM, science, technology, engineering, math,” kata Pratikno.

Pratikno mencontohkan UNU Yogyakarta yang telah bekerja sama dengan Mohammed Bin Zayed College For Future Studies (MBZ CFS) dalam mengembangkan program studi berorientasi masa depan.

“UNU Yogyakarta adalah salah satu upaya membangun lokomotif untuk menggeret gerbong pendidikan menjadi lebih berkualitas.”

Lebih lanjut, Pratikno mendorong NU untuk menambah lokomotif perubahan yang mampu menarik berbagai pihak dalam satu arah kemajuan. Sinergi dan efisiensi, menurutnya, harus menjadi kunci dalam pengelolaan lembaga pendidikan agar lebih efektif dan berdampak luas.

Selain itu, Pratikno mengajak untuk membuat konsorsium bagi lembaga pendidikan NU skala kecil yang jumlahnya banyak, sehingga dapat berjalan lebih efisien. Pratikno juga mengajak PBNU untuk membangun rumah bagi para profesional Nahdliyin muda.

“penting bagi PBNU untuk memikirkan rumah-rumah kerja bagi lulusan pendidikan di lembaga NU.” imbuhnya.

Pratikno juga menyampaikan apresiasi atas kontribusi besar NU dalam membangun bangsa, khususnya dalam menjaga harmoni sosial melalui toleransi dan gotong royong. Pemerintah, lanjutnya, akan terus mendukung peran strategis NU dalam menciptakan pendidikan yang lebih maju dan inklusif.

Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, Rektor Universitas Gadjah Mada Ova Emilia, serta berbagai tokoh NU dan para akademisi dari berbagai daerah.

Kontributor Foto:
Reporter: