Rumah Ibadah Tangguh Bencana sebagai Pusat Peningkatan Kapasitas Lintas Agama dalam Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana

KEMENKO PMK - Komunitas Rumah Ibadah Tangguh Bencana (RITB) menegaskan komitmennya untuk memperkuat peran rumah ibadah sebagai pusat peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana. Komitmen ini mengemuka dalam audiensi yang difasilitasi Deputi Bidang Penanggulangan Bencana dan Konflik Sosial Kemenko PMK, Senin (15/9).

Audiensi yang dihadiri oleh Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Bencana dan Konflik Sosial serta Asisten Deputi Penanganan Bencana ini menekankan bahwa rumah ibadah, selain sebagai tempat peribadatan, juga memiliki peran strategis sebagai ruang aman, pusat edukasi, dan simpul solidaritas sosial ketika terjadi bencana.

Dalam arahannya, Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Bencana dan Konflik Sosial menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif komunitas RITB. 

“Rumah ibadah memiliki kedekatan langsung dengan masyarakat. Jika diperkuat, perannya akan sangat strategis dalam membangun kesiapsiagaan dan solidaritas menghadapi bencana,” ungkapnya.

Sementara itu, Asisten Deputi Penanganan Bencana menegaskan bahwa nilai-nilai keagamaan dapat menjadi kekuatan moral dalam menumbuhkan budaya siaga bencana yang berkelanjutan.

“Gerakan lintas iman seperti ini memberi teladan bahwa kebersamaan dalam menghadapi bencana menjadi fondasi penting untuk memperkuat ketangguhan masyarakat,” ujarnya.

Audiensi ini juga menjadi momentum pembahasan mengenai penguatan regulasi Rumah Ibadah Tangguh Bencana, diikuti dengan peningkatan kapasitas kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana bagi tokoh agama melalui kurikulum dan modul pelatihan, serta persiapan Forum Lintas Agama Rumah Ibadah Tangguh Bencana. Ketiga inisiatif tersebut dirancang sebagai wadah dialog strategis dan kolaborasi multipihak yang diharapkan dapat memperluas jejaring lintas iman, mendorong pertukaran pengalaman antar komunitas, serta melahirkan gagasan bersama yang konstruktif untuk memperkuat kesiapsiagaan dan ketangguhan masyarakat di berbagai daerah.

Dengan adanya forum ini, rumah ibadah diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran, pengorganisasian komunitas, dan simpul solidaritas yang siap mendukung masyarakat dalam menghadapi situasi tanggap darurat bencana.

Kontributor Foto:
Reporter: