Dalam rangka peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan kesejahteraan anak sekolah serta percepatan pencegahan penurunan stunting khususnya upaya perbaikan gizi pada anak usia sekolah, plt Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK, Prof. Nunung Nuryartono didampingi Asisten Deputi Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan Jelsi Natalia Marampa, meninjau langsung pilot project pelaksanaan program makan bergizi gratis yang diinisiasi oleh Badan Gizi Nasional (BGN) di SD Barunawati Kota Jakarta Barat dan SDN Kadung Badak 1 Kota Bogor.
Pada kunjungannya di Bogor, Nunung menyampaikan tujuan kunjungan ini adalah untuk melihat secara langsung pelaksanaan makan bergizi gratis mulai dari pengelolaan makanan sampai distribusi dan kesiapan sekolah dalam pelaksanaannya.
“Jadi kunjungan ke sekolah ini untuk melihat secara langsung proses pelaksanaan makan bergizi gratis. Mulai dari persiapan bahan, memasak, pemorsian dalam box makan, pengantaran ke sekolah hingga pembagian langsung kepada siswa”
Dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis, Badan Gizi Nasional bekerja sama dengan Puskesmas setempat untuk menilai status gizi siswa sebelum diberikan Makan Bergizi Gratis kemudian 3 bulan kemudian akan dicek kembali status gizinya untuk dibandingkan dengan status gizi sebelumnya.
Secara umum proses pelaksanaan makan bergizi gratis telah berjalan baik dan sesuai standar pengelolaan makanan dan telah memenuhi prinsip gizi seimbang.
Saat kunjungan ke sekolah dilakukan dialog dengan siswa sekolah, dan para guru. Dari dialog ini diketahui bahwa para siswa senang mendapat makanan bergizi dan mengkonsumsi dengan baik makanan yang disediakan. Tanggapan para guru juga demikian.
Sementara itu, pada kunjungan di Petamburan Jakarta Barat dan Bogor , Asisten Deputi Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan Jelsi Natalia Marampa menegaskan, perlunya edukasi terus menerus dari guru/wali kelas khususnya pada murid-murid kelas 1-3 khususnya pentingnya makanan bergizi.
Saat ini perlu diperkuat edukasi kepada murid-murid dan melibatkan keluarga supaya berkelanjutan terutama pada anak yang masih belum terbiasa makan sayur.
"Kalau di kelas 1-3 mayoritas anak-anaknya kurang terlalu suka sayur, dan hanya lauk tertentu saja yang disuka. Sehingga Perlu edukasi terus menerus dari para guru/wali kelas, serta pembiasaan sehingga anak - anak menyukai sayur dan buah" jelas Jelsi.
Dalam kunjungan tersebut, Kepala unit dari satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) masing - masing wilayah turut hadir dan mendampingi selama proses kunjungan berlangsung.