Perkuat Basis Pengetahuan, Kunci Lawan Dampak Perubahan Iklim

KEMENKO PMK — Deputi Bidang Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK Woro Srihastuti Sulistyaningrum  menegaskan bahwa memperkuat basis pengetahuan melalui pengembangan riset, teknologi, dan inovasi merupakan kunci penting dalam melawan dampak perubahan iklim dunia.

Hal itu disampaikan saat mewakili Menko PMK menjadi pembicara kunci dalam “Seminar Multi Sektor dan Kick Off Aksi Generasi Iklim” bertajuk “Membangun Resiliensi Anak Terkait Perubahan Iklim Menuju Indonesia Emas 2045” di Aula Heritage Kemenko PMK, pada Kamis (25/4).

“Kita harus terus memperkuat basis pengetahuan melalui pengembangan kegiatan riset, teknologi, dan inovasi terkait perubahan iklim dan dampaknya, agar berbagai kebijakan dapat disusun berbasis bukti atau evidence-based policy,” ujar Deputi yang akrab dipanggil Lisa.

Lisa mengatakan, terselenggaranya seminar tersebut dapat turut meningkatkan ketangguhan dan sistem ketahanan masyarakat, termasuk resiliensi anak dalam mengurangi risiko dan meningkatkan antisipasi terhadap dampak jangka panjang perubahan iklim global secara komprehensif.  

“Saya berbahagia atas penyelenggaraan acara hari ini, karena mencerminkan adanya sinergi, kolaborasi, dan kepedulian bersama dari berbagai pihak, tidak hanya pemerintah, tetapi juga lembaga, masyarakat, media, dan para pihak lainnya terhadap masa depan anak-anak Indonesia,” imbuh Lisa.

Dalam kesempatan itu, Dessy Kurwiany Ukar selaku Chairperson & CEO menyampaikan, resiliensi anak terhadap perubahan iklim harus dibangun agar anak-anak Indonesia selamat dari berbagai risiko yang disebabkan oleh dampak iklim serta menjadi generasi yang sehat dan unggul. Sikap dalam mendukung resiliensi anak terhadap perubahan iklim, lanjut Dessy, harus mengarah kepada upaya-upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. 

“Dampak perubahan iklim sudah kita rasakan saat ini, resiliensi anak terhadap perubahan iklim harus dibangun supaya anak-anak selamat dari berbagai risiko yang disebabkan oleh dampak iklim, dan menjadi generasi yang sehat dan tangguh, terutama menjelang saat dan setelah tahun-tahun 2045,” ujar Dessy.

Seminar tersebut diketahui terselenggara atas hasil kerja sama antara Kemenko PMK dengan Save the Children Indonesia dan didukung oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kementerian LHK), Kementerian Kesehatan, serta Kementerian Pemuda dan Olahraga. 

Turut menjadi panelis dalam agenda tersebut, Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Rut Kruger Giverin, Interim Chief of AACM Tata Sudrajat, Program Director Climate Changes & Circular Economy Programming Save the Children Indonesia Ari Mochamad. Selain itu, penanggap diskusi yang hadir diantaranya, Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA Nahar, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian LHK Laksmi Dhewanthi, Direktur The Climate Reality Project Indonesia Amanda K. Niode, Perwakilan Geopark Youth Forum Abdul Syahid.

*****
Biro Hukum, Persidangan, Organisasi dan Komunikasi
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
roinfohumas@kemenkopmk.go.id
www.kemenkopmk.go.id
X: @kemenkopmk
IG :  kemenko_pmk
Fb:  kemenkopmkri

Reporter: