Bergerak ke Sekolah, Canangkan 4 Program Revolusi Mental

Kemenko PMK kembali melaksanakan kegiatan Pencerahan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Kegiatan ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 1 Pontianak Kalimantan Barat sebagai wujud penanaman Revolusi Mental di Sekolah. SMA Muhammadiyah 1 diharapkan bisa menjadi pioner GNRM di Pontianak. Hal ini disampaikan oleh Asisten Deputi Revolusi Mental Kemenko PMK RI Katiman Kartowinomo.
Ditegaskan Katiman, ada 4 gerakan yang akan  didorong sebagai wujud penguatan Revolusi Mental.

“Pertama, Gerakan Ayo Berkoperasi di Sekolah sebagai wujud dari sistem ekonomi kerakyatan berbasis revolusi mental. Kedua, Gerakan Peduli Stunting Pelajar, stunting dan kemiskinan ekstrem menjadi prioritas presiden dan kemenko PMK. Ketiga, Gerakan Santun dan tertib Bermedia Sosial, karena keadaban digital kita masuk terburuk di Asia Tenggara. Keempat, Gerakan Penanaman 10 juta pohon” ujarnya, Senin (20/3/2023)


“Gerakan tersebut akan kita terus dorong dan ini pertama kita mulai di SMA Muhammadiyah Pontianak, kita berharap ini menjadi sebuah gerakan sosial. Menko PMK bersama lintas kementerian juga mendorong Jumat Bersih dan Jumat Berbagi sebagai ikhtiar penguatan Revolusi Mental” imbuh katiman.


Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Barat Pabalimusa sangat mengapresiasi kegiatan ini.

“Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada Kemenko PMK karena telah memberi kepercayaan kepada kami khususnya Muhammadiyah di Kalimantan Barat untuk menyelenggarakan pencanangan program Revolusi Mental yang sangat bermanfaat ini,” ujar Pabalimusa.


Senada dengan Pabalimusa, Asisten Satu Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Linda Purnama menegaskan bahwa GNRM merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat saat ini.

“Pencanangan Gerakan Ayo Berkoperasi, Peduli Stunting, Gerakan  Tertib dan Santun Media Sosial, serta Penananaman pohon sangat relevan dan dibutuhkan untuk masyarakat kita saat ini,” ujar nya


“Salah satu kegiatan yang akan dilaunching adalah koperasi sekolah, koperasi sangat penting dan bermanfaat untuk membangun kesadaran berwirausaha sejak dini. Kebetulan saya pernah menjadi Kadis Koperasi sehingga mengetahui pentingnya berkoperas,”  imbuh Linda.


Ditambahkan Linda, saat ini Provinsi Kalimantan Barat masih ada 29% masyarakat yang dikategorikan stunting.

“Upaya pencegahan stunting sudah kita mulai dengan gerakan Jumat Membara dengan mewajibkan semua sekolah setiap jumat meminum vitamin sebagai upaya pencegahan stunting sehingga target penurunan sampai 14% tercapai,” imbuhnya.


Setelah Kegiatan Pencerahan Revolusi Mental oleh Kemenko PMK dilanjutkan dengan Pencanangan Koperasi Sekolah, Pencanangan Gerakan Peduli Stunting Pelajar dan Pencanangan Gerakan Santun dan tertib Bermedia Sosial. 


Kegiatan ditutup dengan penanaman secara simbolis pohon buah lengkeng dan manggis oleh Asdep Revolusi Mental Kemenko PMK, Asisten Sekertaris Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Barat, dan Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 1 Pontianak. Adapun total pohon yang akan ditanam berjumlah 2000 pohon. 


Acara kemudian dilanjutkan dengan motivasi dan penguatan sejumlah 250 personil Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah Muhammadiyah se-Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya dan Menpawah di SD Muhammadiyah 2 Kota Pontianak. Dalam kegiatan tersebut diberikan materi dari Kedeputian 5 Kemenko PMK yang dipaparkan oleh Asdep Revolusi Mental dan Tim Ahli Abdulah Mukti. Materi juga diberikan oleh Wakil Sekretaris Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah. Acara dipandu oleh Ketua Majelis Dikdasmen PWM Kalimantan Barat Dr. Amrozi Zakso.

 

Kontributor Foto:
Reporter: