Evakuasi WNI ABK Diamond Princess via Bandara Kertajati

Majalengka (1/3) -- Setelah berhasil melakukan evakuasi 188 Warga Negara Indonesia (WNI) Awak Buah Kapal (ABK) Kapal Pesiar World Dream, Pemerintah melanjutkan proses evakuasi terhadap WNI ABK Kapal Diamond Princess dari Yokohama, Jepang.

Pemerintah saat ini tengah melakukan penjemputan terhadap 69 orang yang terdiri dari 67 laki-laki dan 2 orang perempuan WNI ABK Kapal Diamond Princess yang berada di perairan Yokohama, Jepang. Tim penjemput telah berangkat sejak Jumat (28/2) kemarin lusa dengan Pesawat Garuda Indonesia.

Pesawat penjemput WNI ABK diperkirakan akan tiba di Bandar Udara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat malam ini sekitar pukul 23.00 WIB.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan pemilihan Bandara Kertajati atas persetujuan Presiden dan arahan Panglima TNI.

Muhadjir menjelaskan, Sesaat setelah pesawat penjemput tiba di bandara nantinya WNI ABK akan langsung dievakuasi ke Pulau Sebaru Kecil dengan menggunakan KRI dr.Soeharso-990 melalui Pelabuhan PLTU Indramayu. Perjalanan dari Bandara Kertajati menuju Pelabuhan PLTU Indramayu menggunakan 5 bus RSPAD Gatot Subroto yang telah disemprotkan disinfektan agar steril.

"Selanjutnya mereka akan dievakuasi dengan menggunakan KRI Soeharso melalui pelabuhan PLN Indramayu dan sambil menunggu verifikasi tes PCR (Polymerase Chain Reaction) yang dilakukan pusat laboratorium penyakit dan infeksi dari Kemenkes," terang Muhadjir dalam konfrerensi pers terkait pemulangan WNI ABK Diamond Princess, di Bandara Kertajati, Majalengka, Minggu (1/3).

Untuk diketahui proses evakuasi untuk WNI ABK Diamond Princess dilakukan di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Lokasi yang sama dengan evakuasi WNI ABK World Dream. Evakuasi dilakukan dengan tujuan untuk menjalani proses observasi dari virus korona (Covid-19).

Sebelumnya 8 orang WNI ABK Diamond Princess telah dinyatakan positif terjangkit Covid-19. Saat ini mereka tengah dirawat intensif oleh otoritas Jepang. Muhadjir menegaskan, WNI ABK Diamond Princess yang dipulangkan ke Indonesia dalam keadaan sehat terbukti dengan adanya sertifikat sehat dari otoritas Jepang.

"Karena kalau dia tidak sehat tak boleh dievakuasi," tegasnya.

"Namun demikian kita akan mencermati lagi dan harus dengan segala kehati-hatian. Maka nanti mereka akan dites ulang oleh pihak Kemenkes," lanjut Muhadjir.

Agar proses evakuasi berjalan lancar, pemerintah mengutamakan kecermatan, kehati-hatian, dan keselamatan. Sehingga proses evakuasi akan ditangani dengan mengikuti prosedur kesehatan yang ada.

Muhadjir mengatakan agar proses evakuasi ini lancar perlu kerjasama semua pihak terkait yakni: TNI, Polri, Kemenkes, Kemenhub, Kemenlu, Kemendagri, PLN serta Pemda dan masyarakat Kabupaten Majalengka dan Indramayu.

"Mudah-mudahan semuanya lancar dan ini suatu kerja kita bersama-sama. Atas nama pemerintah saya ucapakan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam proses evakuasi ini," tutup Muhadjir.

Kontributor Foto:
Reporter: